Ikatan Apoteker Indonesia Sultra Imbau Masyarakat Gunakan Masker Kain
Andi Nuraisa Harifuddin, telisik indonesia
Kamis, 02 April 2020
0 dilihat
Ketua IAI Sultra, Harmawati saat membagikan masker kain di Pasar Panjang Kelurahan Bonggoeya. Foto: Aisyah/Telisik
" Untuk masker medis dan masker N95, kasi kesempatan tenaga medis, para perawat, apoteker, dokter yang menggunakan karena mereka langsung berhadapan dengan pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. "
KENDARI, TELISIK.ID - Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sultra meminta masyarakat untuk menggunakan masker kain, dan masker medis diperintukkan khusus tenaga kesehatan di rumah sakit.
Ketua Pengurus Daerah IAI Sultra, Dra Hj Harmawati Kadir MKes Apt, mengatakan masker pabrikan untuk tenaga medis saat ini terbatas jumlahnya, diperuntukkan untuk rumah sakit, sehingga masyarakat dianjurkan mengenakan masker kain.
"Untuk masker medis dan masker N95, kasi kesempatan tenaga medis, para perawat, apoteker, dokter yang menggunakan karena mereka langsung berhadapan dengan pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit," kata Harmawati kepada wartawan, Kamis (2/3/2020).
Untuk itu, Harmawarti bersama Pengurus Daerah IAI Sultra membagikan 1000 lembar masker secara gratis ke empat titik, yakni Pasar Panjang, Pasar Andonohu, Pasar Mandonga dan Pasar Sentral Kota.
Tujuan memberikan masker kain ini, agar masyarakat tetap mengenakan masker, namun tidak perlu mencari masker pabrikan di apotek.
"Masyarakat hanya perlindungan, sedangkan tenaga kesehatan, berhadapan langsung dengan pasien yang sudah positif, potensi terinveksi lebih kuat," jelasnya.
Ia mengatakan, sosialisasi dilakukan guna mengantisipasi kelangkaan masker medis di apotek, sehingga alternatifnya tetap menggunakan masker dari bahan kain yang disediakan di apotek terdekat.
"Masker medis hanya digunakan maksimal 8 jam dengan sekali pakai, kemudian harus langsung dibuang," ujarnya.
Menurut dia, IAI Sultra sudah mengonfirmasi terkait sosialisasi ini kepada pihak terkait, diantaranya Ketua IDI Provinsi Sultra, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sultra, Kabid Humas Polda Sultra, dan telah mendapat dukungan.
Ia berharap dengan sosialisasi ini, PD IAI Sultra juga mengambil peran untuk membantu rumah sakit, dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
"Setiap apotek yang ada di Sulawesi Tenggara wajib memasang spanduk tentang edukasi COVID-19," tegasnya.
Wakil Ketua IDI Sultra, Gunawan menambahkan, masker non medis dari bahan kain tidak memiliki kemampuan memfilter virus, tetapi bisa memproteksi, karena fungsinya hanya menahan percikan langsung orang batuk dan bersin.
“Penggunaan masker kain sebaiknya tiga jam sekali ganti, dan tidak perlu dipakai terus-terusan, digunakan ketika bertemu dengan orang, berkumpul dalam ruangan tertutup atau dalam kerumunan," ungkapnya.
Manager Bisnis PT Kimia Farma Cabang Kendari ini juga menjelaskan, masker medis akan dialokasikan ke rumah sakit di Sultra.
“Masyarakat tidak perlu susah payah mencari masker khusus medis, dari pada tidak pakai masker, gunakanlah masker kain.
Menurut Gunawan, penggunaan masker kain bisa dipakai berkali-kali, dengan direndam air hangat sekitar 45 derajat celcius, dan ditambahkan deterjen, karena virus bisa mati dengan deterjen.
"Kampanye masker kain bertujuan karena estimasi dalam dua bulan ke depan, masker medis masih kesulitan diperoleh, sehingga apotek di Sultra akan menyiapkan masker kain, agar masker medis tersedia untuk rumah sakit saja," tutupnya.