Ini Cara Efektif Produksi Konten Kreatif
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Kamis, 03 November 2022
0 dilihat
Mahmur Marganti, mantan wartawan Tempo saat memberikan materi digital content di Pelatihan Jurnalistik oleh Balai POM di Kendari, Kamis, (3/10/2022). Foto: Adinda Septia Putri/Telisik
" Berkembangnya era digital saat ini membuat semua aktivitas manusia beralih kepada media sosial. Oleh karena itu, penyampaian informasi maupun pemasaran melalui media digital dianggap lebih efektif dibandingkan media cetak "
KENDARI, TELISIK.ID – Berkembangnya era digital saat ini membuat semua aktivitas manusia beralih kepada media sosial. Oleh karena itu, penyampaian informasi maupun pemasaran melalui media digital dianggap lebih efektif dibandingkan media cetak.
Meski media sosial dianggap lebih mudah dijangkau orang, akan tetapi dunia digital membuat manusia saat ini menjadi makhluk yang lebih visual sehingga lebih sulit untuk menarik perhatian mereka.
Menurut Mahmur Marganti sebagai mantan wartawan yang sudah berkecimpung puluhan tahun di dunia kreatif, diperlukan perencanaan yang baik sebelum memposting suatu konten untuk menyampaikan informasi atau memasarkan suatu produk melalui media sosial.
Baca Juga: Satgas Bakal Tertibkan Lapak PKL dan Anak Jalanan di Kota Kendari
Perencanaan konten tersebut salah satunya melalui content pillar. Content pillar sendiri adalah bagian dari strategi konten marketing yang berisi kumpulan tema, kategori atau cluster yang berfungsi sebagai panduan untuk membuat konten.
Dengan content pillar, sebuah perusahaan atau lembaga akan lebih terencana, rutin dan terkategori sehingga menghasilkan konten yang menarik untuk memperkuat identitas atau branding di mata masyarakat.
Beberapa media sosial seperti Instagram, Tiktok, Pinterest dan lainnya, sebenarnya sudah mempunyai tampilan feature yang sangat mendukung untuk content pillar, yaitu dengan bentuk feed yang di kotak-kotakkan.
Sebelum membuat content pillar, kita harus melakukan riset pasar terlebih dahulu, yaitu dengan melihat isu yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat. Selain riset pasar, riset tren juga perlu dilakukan. Riset tren ini bisa mencakup unsur bahasa, desain, warna yang sedang disukai oleh masyarakat akhir-akhir ini.
Setidaknya ada tiga jenis konten yang bisa dibuat dalam content pillar. Pertama head term, yaitu topik yang sangat umum dan general yang biasa dibahas oleh masyarakat, contohnya seperti topik penyakit gigi.
Kedua adalah core topik, inilah topik inti yang sebenarnya ingin kita sampaikan kepada masyarakat, juga untuk membantu memperjelas head term yang sudah menjadi pengantar di konten pertama, contohnya seperti topik cara mencegah penyakit gigi.
Ketiga yaitu sub topik, topik ini bisa berisi topik tambahan yang bisa menjadikan konten website atau media sosial lain sebagai sumber referensi, contohnya seperti topik cara merawat gigi, makanan yang merusak gigi, dan lain-lain. Sub topik juga biasanya diisi dengan eksekusi ajakan atau marketing brand dari si pembuat konten.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Satgas Kebersihan Kota Kendari Pangkas Pohon di Jalan Protokol
Menurut Mahmur, seorang social media specialist tidak boleh sembarang dalam mengupload konten, juga tidak boleh terlalu sering dan baku. Pengepost-an konten bisa dilakukan setidaknya tiga kali dalam seminggu dengan hari yang berselang dan rutin.
Ketua Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM) di Kendari, Yosep Nahak Klau mengaku, ilmu konten dan marketing digital sangat bermanfaat untuk dapat membangun identitas lembaga yang ia pimpin menjadi lebih kuat dan dikenal masyarakat.
Sebagai wartawan di salah satu media cetak di Kota Kendari, Agus juga mengatakan, ilmu membuat konten digital memberikan inspirasi baru baginya untuk memberikan informasi dengan cara yang menarik sebagai wartawan. (A)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Kardin