Kejar Kemenangan Pilpres 2024, Menteri Airlangga Hartarto Harus Mundur
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Jumat, 29 Juli 2022
0 dilihat
Tokoh senior Golkar, Ridwan Hisyam, menyebut Menteri Airlangga Hartarto harus mundur dari jabatan menteri jika niat maju pilpres. Foto: Ist.
" Untuk mendongkrak elektabilitas Partai Golkar di tingkat nasional dan memenangkan Pemilu 2024 mendatang, Ketua Umum Partai Golkar diminta untuk mundur dari jabatannya sebagai menteri "
SURABAYA, TELISIK.ID - Partai Golkar masih kukuh mengusung sosok ketua umumnya, Airlangga Hartarto menjadi calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, meski Koalisi Indonesia Bersatu belum memutuskan sosok capres yang bakal diusung hingga saat ini.
Tokoh senior partai Golkar Ridwan Hisjam mengatakan, untuk mendongkrak elektabilitas Partai Golkar di tingkat nasional dan memenangkan Pemilu 2024 mendatang, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang saat ini menjabat menteri di kabinet Presiden RI Jokowi, diminta untuk mundur dari jabatannya sebagai menteri, agar bisa fokus dalam pilpres maupun menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
"Masih mendua jabatannya sehingga tidak fokus. Kalau serius maju di pilpres, sekarang harus mundur dari menteri, dan turun langsung ke bawah sehingga elektabilitasnya bisa naik, termasuk Partai Golkar yang mengusungnya," jelas mantan Ketua REI Jawa Timur ini saat refleksi satu suro di padepokan Airlangga di Surabaya, Jumat (29/7/2022).
Tak hanya itu, kata Ridwan, sosok Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa layak digandeng Airlangga Hartarto untuk maju di pilpres mendatang.
"Khofifah surveinya selalu tinggi sehingga sudah pantas untuk naik di tingkat nasional," jelas mantan Ketum HIPMI Jawa Timur ini.
Baca Juga: Wakil Bupati Kolaka Timur Terpilih Segera Diusul ke Pemprov
Tak hanya untuk Airlangga Hartarto yang harus mundur dari jabatannya sebagai menteri, jika ingin memenangkan Golkar di Pemilu 2024, sambung Ridwan Hisjam, para Ketua DPD Golkar tingkat I yang dirangkap oleh anggota DPR RI tentunya harus juga mundur dari keanggotaannya di DPR RI.
"Semangat mendirikan parpol itu adalah menguasai kekuasaan. Jika masih ada rangkap jabatan, tentunya akan terbelah fokusnya. Bisa jadi hanya fokus untuk urusan dapilnya saja, sehingga pekerjaannya sebagai Ketua Golkar tingkat I terbelah. Anggota DPR RI yang merangkap jabatan sebagai Ketua Golkar tingkat I harus mundur dari keanggotannya di DPR RI. Biar bisa merata keliling daerah untuk membesarkan partai," jelasnya.
Mantan Ketua Golkar Jawa Timur ini lalu menyebut sejumlah daerah, di mana Ketua Golkar tingkat I yang dirangkap jabatan oleh anggota DPR RI antara lain Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, NTT, NTB, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara.
jika persyarataan internal Pilpres dan Pemilu 2024 mendatang terpenuhi, lanjut anggota Komisi VII DPR RI ini, maka pihaknya optimis di pemilu mendatang, Partai Golkar akan menang.
Baca Juga: Jawaban Ketua KPU Kolaka Utara soal Wacana Penambahan Dapil Pileg 2024
"Saya yakin ini merupakan bagian dari fatsun politik Partai Golkar dalam siklus 20 tahunan, maka untuk pemilu mendatang sudah saatnya Partai Golkar akan menang," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, pembicaraan soal capres yang diusung KIB akan dibicarakan di internal koalisi di hari mendatang.
"Kalau konteks Golkar, sampai hari ini kita masih katakan capres Golkar itu Airlangga Hartarto. Nah, nanti kalau di KIB kan dibicarakan lagi, bisa jadi Suharso dan Zul menyebut Pak Airlangga juga," katanya. (B)
Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Haerani Hambali