Kembang Kempis Pedagang di Kota Kendari Bertahan Hidup di Tengah Pandemi

Siswanto Azis, telisik indonesia
Rabu, 28 Juli 2021
0 dilihat
Kembang Kempis Pedagang di Kota Kendari Bertahan Hidup di Tengah Pandemi
Suasana Pasar Lawata, Kota Kendari. Foto: Siswanto Azis/Telisik

" Hampir semua pedagang pasar di Kota Kendari mengalami penurunan pendapatan secara drastis. "

KENDARI, TELISIK.ID - Semua sektor ekonomi terdampak pandemi COVID-19 yang melanda Sulawesi Tenggara sejak pertengahan Maret 2020 lalu. Hampir semua pedagang pasar di Kota Kendari mengalami penurunan pendapatan secara drastis.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur PD Pasar Kota Kendari, Asnar yang kerap menerima keluhan dari teman-temannya para pedagang. Namun ia sendiri kebingungan untuk memberi solusi.

Dia mengatakan, pendapatan pedagang anjlok hingga 80 persen dibandingkan sebelum terjadi pandemi COVID-19. Sebagian pedagang memilih menutup kios/lapaknya. Sebagian pedagang tetap bertahan meski pasar sepi pembeli.

“Saya tidak bisa bicara soal pemulihan ekonomi. Kami belum tahu kapan pandemi berhenti. Pasar sudah lesu selama pandemi COVID-19 melanda negeri ini,” keluhnya Kepada Telisik.id, Rabu (28/7/2021).

Asnar berharap pandemi segera berakhir sehingga perekonomian pedagang kembali bangkit seperti sebelum daerah ini dilanda pandemi COVID-19.

“Insya Allah ini pasti akan berakhir, kita sabar saja,” ucapnya.

Baca juga: DLHK Kendari Segera Tanami Pohon Median Jalan Abeli Dalam

Baca juga: Dalam 4 Tahun, Luas RTH Kota Kendari Bertambah 40 Hektar

Turunnya pendapatan pedagang tak lepas dari sepinya pembeli, terlebih saat pemberlakuan PPKM hingga Agustus mendatang

Seorang pedagang sayuran dan bahan pokok di Pasar Lawata, Kota Kendari, Yuli (24), mengeluhkan sepinya pembeli. Dalam sehari sudah untung kalau dia bisa mendapatkan Rp100 ribu.

“Sebelum PPKM lumayan mas, tapi sekarang aduuuuh sepi,” keluhnya.

Nasib yang sama juga dirasakan penjual beras Hasballah (48). Dalam kondisi normal, Hasballah mampu menjual hingga 200 kg beras dalam sehari, namun saat ini 100 kilo pun susah.

“Sepi pak, tapi kita syukuri saja apa yang kita dapatkan saat ini,” ujarnya pasrah.

Hasbullah pun berharap keadaan kembali seperti sebelum pandemi. Dalam kondisi normal, pasar selalu ramai. Tak hanya dari Kota Kendari, pembeli juga datang dari berbagai daerah di Sulawesi Tenggara. (A)

Reporter: Siswanto Azis

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga