Massa Dukung Hak Angket Pemilu 2024 Curang dan Makzulkan Jokowi Dikacaukan Pendemo Tandingan

Mustaqim, telisik indonesia
Jumat, 01 Maret 2024
0 dilihat
Massa Dukung Hak Angket Pemilu 2024 Curang dan Makzulkan Jokowi Dikacaukan Pendemo Tandingan
Massa tandingan yang sebagian di antaranya adalah pelajar SMA, menyatakan menolak hak angket saat demo di depan gerbang gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (1/3/2024). Foto: Mustaqim/Telisik

" Demonstrasi massa yang mendukung pengajuan hak angket dan makzulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan gerbang gedung DPR/MPR RI, Jakarta, kembali diwarnai aksi demo tandingan "

JAKARTA, TELISIK.ID – Demonstrasi massa yang mendukung pengajuan hak angket dan makzulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan gerbang gedung DPR/MPR RI, Jakarta, kembali diwarnai aksi demo tandingan, Jumat (1/3/2024).

Pendemo tandingan melakukan aksi yang sama namun menolak pemakzulan Jokowi dan hak angket.

Demo tandingan sebelumnya juga terjadi pada Jumat, 23 Februari 2024, di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.  

Pada demo di depan gedung DPR/MPR ini, massa yang mendukung hak angket dan makzulkan Jokowi merupakan gabungan dari beberapa kelompok. Antara lain dari Forum Rakyat Semesta (FRS), Bunda dan Emak Militan (BEM) AMIN, Aliansi Relawan Anies (AREA), mahasiswa dari beberapa kampus, dan Gerakan Nasional Gemilang.

Sementara massa pendemo tandingan mengatasnamakan dari Gerakan Jaga Jakarta Jaga Indonesia. Massa ini juga melibatkan puluhan siswa SMA dengan mengenakan seragam sekolah dan beberapa mahasiswa yang mengenakan jas almamater.  

Baca Juga: Setelah Peringatan Keras Terakhir, Ketua KPU RI Kembali Disanksi Peringatan DKPP

Dua massa berbeda berkali-kali saling adu orasi. Kelompok FRS sempat meminta petugas kepolisian yang dikomandoi Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengusir massa pendemo tandingan.

Namun, permintaan FRS tidak dipenuhi dan aparat kepolisian mengimbau mereka fokus pada orasi masing-masing. Susatyo memastikan pihaknya telah melakukan penyekatan di antara dua kelompok massa untuk mengantisipasi bentrokan.

“Penyekatan di antara kedua elemen massa ini kami lakukan agar tidak terjadi bentrokan gesekan,” ujar Susatyo di depan gedung DPR, Jumat (1/3/2024).

Massa yang mendukung hak angket sudah berada di depan gerbang gedung DPR/MPR RI di Jalan Jenderal Gatot Soebroto sebelum shalat Jumat sambil berorasi. Mereka pun melaksanakan shalat Jumat di lokasi demo yang dipimpin Ketua Umum (Ketum) DPP Gerakan Nasional Gemilang, Legisan Samtafsif.

Usai shalat Jumat mereka melanjutkan orasi. Aksi ini mendesak pemakzulan Jokowi, menolak kecurangan Pemilu 2024, mengganti komisioner KPU, menggulirkan hak angket DPR, hingga menuntut pemerintah menurunkan harga beras.

“(Aksi ini) Tujuan utamanya adalah agar DPR (melalui hak angket) mempercepat pemakzulan Presiden Joko Widodo, karena sudah banyak rakyat yang menangis akibat sulit makan, sulit mendapatkan akses kesehatan, dan lainnya,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Gemilang, Lukman.

Kelompok massa dari AREA yang mengklaim menurunkan relawan Anies menggunakan sembilan bus, mengaku bahwa demo ini adalah mewakili seluruh masyarakat Indonesia yang merasa dicurangi terkait hasil Pemilu 2024.

“Kami tidak terima pemilu curang. Sangat curang! Semua orang yang tidak bilang curang hanya orang yang menutup mata,” tegas Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) AREA Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Amaludin di lokasi demo.

Menyikapi aksi pendemo tandingan, perwakilan masyarakat yang juga aktivis '98, Noviana, menuding sekelompok orang tersebut sengaja diturunkan oleh pihak tertentu.

“Kalian tahu di sana ada aksi tandingan dan kalian tahu mereka itu siapa? Mereka itu teman-teman saya dulunya, mereka dari Timur Indonesia Bersatu. Mereka sudah mengkhianati, jadi setiap aksi kita di manapun, mereka akan selalu menurunkan aksi tandingan,” tegas Noviana saat berorasi.

Baca Juga: Video: KPU Akui Masih Ada Data Anomali Perolehan Suara Pemilu 2024 di Sirekap

Munculnya massa tandingan ini, Noviana menyatakan sebagai upaya rezim untuk membungkam masyarakat yang terus berjuang membangun dan menegakkan demokrasi sebagaimana yang diperjuangkan sejak awal Orde Reformasi.

“Kepada Bapak Presiden Jokowi, saat ini bapak adalah perusak Reformasi,” tegas Noviana.

Demo di depan gerbang gedung DPR/MPR RI ini dijaga oleh ribuan personel keamanan dari TNI dan Polri. Mereka juga ditempatkan di beberapa titik selain di lokasi demo.  

“Kami melibatkan 2.590 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait,” kata Susatyo.

Imbas dari demo ini adalah terjadi kemacetan arus lalu lintas di Jalan Jenderal Gatot Soebroto dari Semanggi arah Tomang. Jalur TransJakarta yang mengarah ke Slipi pun sempat ditutup. (A)

Reporter: Mustaqim

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga