Memprihatinkan, 7 Bulan Warga Jember Alami Krisis Air Bersih

Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Rabu, 20 Juli 2022
0 dilihat
Memprihatinkan, 7 Bulan Warga Jember Alami Krisis Air Bersih
Bantuan air bersih dari PMI Jember untuk warga yang mengalami krisis air bersih selama 7 bulan. Foto: Ist.

" Ada sejumlah daerah di Jember yang mengalami krisis air bersih di antaranya sekitar 250 KK yang terdampak di Lingkungan Tegalrejo dan Gebang Poreng "

SURABAYA, TELISIK.ID - Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Satib, berharap pemerintah turun langsung dalam pemenuhan air bersih warga Kabupaten Jember. Pasalnya di wilayah tersebut sudah 7 bulan lamanya mengalami krisis air bersih.

"Pemenuhan air merupakan hajat hidup orang banyak, sehingga negara dalam hal ini pemerintah wajib untuk memenuhinya. Dari laporan yang masuk, sudah 7 bulan mereka mengalami krisis air bersih," ujar politisi Partai Gerindra ini saat dikonfirmasi, Rabu (20/7/2022).

Pria asal Jember ini mengatakan, dari data sementara yang masuk ke dirinya, ada sejumlah daerah di Jember yang mengalami krisis air bersih di antaranya sekitar 250 KK yang terdampak di Lingkungan Tegalrejo dan Gebang Poreng.

"Tak hanya itu, juga ada sekitar 700 KK di seputaran Kecamatan Patrang yang kesulitan air bersih. Mereka yang terdampak berada di salah satu kawasan kecamatan kota. Mereka berada di kawasan Gebang Poreng, Tegalrejo Jember Lor, juga seputaran Jalan Bungur Kecamatan Patrang. Semakin hari semakin meluas saja krisis air bersih di Kabupaten Jember ini," ungkapnya.

Untuk pemenuhan air bersih, dibeberkan Satib, selama tiga bulan pertama kesulitan air bersih, warga setempat menyiasatinya dengan membeli air bersih. Satu galon air bersih 15 liter dibeli seharga Rp 5.000. Sedangkan untuk kebutuhan mandi, cuci, dan buang air besar, warga terpaksa memanfaatkan Sungai Jompo.

Baca Juga: Pemkab Manggarai Lindungi Pekerja Migran di Tanah Rantau

"Kebetulan itu daerah yang saya sebutkan tadi berada di sekitaran Sungai Jompo. Kalau daerah yang lain dan jauh dari Sungai Jompo, memanfaatkan sungai besar terdekat di masing-masing daerah yang terdampak krisis air bersih," jelasnya.

Sedangkan Kepala Humas PMI Jember, Ghufron Evian Efendi mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali melakukan distribusi air bersih untuk warga yang mengalami krisis air bersih.

Hingga saat ini, distribusi oleh Relawan Palang Merah Indonesia telah dilakukan empat kali dengan total air bersih yang diberikan pada warga sebanyak 40.000 liter.

Baca Juga: Mutasi Tak Libatkan Baperjakat, Atas Izin Kemendagri Pj Bupati Lakukan Penataan Ulang

Distribusi air bersih itu akan terus dilakukan dua hari sekali secara bergantian baik oleh BPBD maupun PMI Jember.

Bahkan PMI Jember terus melakukan asesmen pada warga terdampak, jika kebutuhan air bersih warga di musim kemarau meningkat, proses distribusi akan dilakukan setiap hari.

Sekedar diketahui, krisis air bersih itu sebenarnya sudah mulai dirasakan oleh warga sejak Bulan Februari 2022 lalu. Tercatat warga Kelurahan Gebang yang kesulitan air bersih ada 700 KK. Sementara di Kelurahan Jember Lor tercatat ada 250 KK. Data tersebut masih bisa berkembang di sejumlah daerah lainnya di Jember. (B)

Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga