Mengarahkan Industri Daerah ke Masa Depan: Kiprah Rony Yakob, Kadis Perindag Sulawesi Tenggara
Ana Pratiwi, telisik indonesia
Minggu, 09 November 2025
0 dilihat
Kadis Perindag Sultra, Rony Yakob di ruang kerjanya. Foto: Ana Pratiwi/Telisik.
" Di ruang kerjanya yang tertata rapi, Dr. Rony Yakob berbicara dengan nada yang tenang dan tertimbang "

KENDARI, TELISIK.ID - Di ruang kerjanya yang tertata rapi, Dr. Rony Yakob berbicara dengan nada yang tenang dan tertimbang. Sejak Februari 2025, ia dipercaya memimpin Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara, sebuah amanah yang ia pandang bukan sekadar jabatan struktural, tetapi kelanjutan perjalanan pengabdian yang dimulainya sejak lebih dari tiga dekade lalu.
Lahir di Manado, 20 Juli 1967, Rony tumbuh dalam lingkungan keluarga yang menjunjung tinggi kemandirian dan kedisiplinan. Tidak ada jarak berlebihan antara anggota keluarga; semua pekerjaan dilakukan sendiri, tanpa ketergantungan pada pembantu.
“Sejak kecil kami diajarkan untuk menyelesaikan sesuatu dengan tangan sendiri. Itu membentuk karakter,” ujarnya. Nilai kesederhanaan, kebersamaan, dan rasa hormat menjadi fondasi pribadinya hingga kini.
Cita-cita mengabdi kepada negara sudah hadir sejak ia masih duduk di bangku SMA Negeri 1 Kendari. Demi dapat menempuh jalur pemerintahan, ia beralih dari jurusan Biologi ke Ilmu Sosial demi memenuhi syarat masuk Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN).
Pada tahun 1988 ia diterima di APDN Ujung Pandang dan menyelesaikannya pada 1990, sebelum kemudian melanjutkan pendidikan ke Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta, Magister Administrasi Publik di Universitas Gadjah Mada, dan meraih gelar Doktor Kebijakan Publik dari Universitas Brawijaya. Pendidikan baginya bukan sekadar penanda akademik, tetapi cara memperluas kapasitas agar dapat melakukan perubahan nyata.
Baca Juga: Gubernur Andi Sumangerukka Dorong Ekonomi Kreatif Penopang Ekonomi Daerah Berdaya Saing Produk
Perjalanan kariernya panjang dan bertahap. Ia memulainya dari struktur dasar pemerintahan sebelum kemudian dipercaya mendampingi pemimpin daerah sebagai ADC Wali Kota Kendari (1995) dan ADC Gubernur Sulawesi Tenggara (1996). Dari pengalaman itu ia belajar bahwa kepemimpinan bukan hanya soal mengambil keputusan, tetapi membaca suasana, memahami orang, dan menjaga sikap.
Memimpin Organisasi Korpri, membidangi perencanaan pembangunan, anggaran daerah, dan kemudian memegang posisi sentral sebagai Ketua Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Pada tahun 2014 ia dipercaya menjadi Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa, sebelum kemudian ditugaskan sebagai Plt Kepala Bappeda Sultra (2018), dan bahkan Pj Bupati Muna Barat (2016–2017) sebuah amanah yang menuntutnya hadir di tengah dinamika masyarakat secara langsung.
Langkah-langkah itu membentuk pandangannya tentang pemerintahan bahwa kebijakan tidak boleh jauh dari manusia, dan pelayanan publik harus menyentuh kepentingan nyata masyarakat.
Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Perkuat Kolaborasi Tekan Stunting hingga Level Keluarga
Kini sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Rony menekankan pentingnya pengendalian inflasi dan stabilitas harga kebutuhan pokok, kolaborasi lintas sektor, serta penguatan UMKM dan IKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah. Ia menyadari bahwa sumber daya tambang yang besar harus diimbangi dengan pembangunan manusia yang relevan agar manfaatnya berkelanjutan.
Dalam memimpin, ia menerapkan prinsip kesetaraan. Baginya, sopir, staf, dan pejabat adalah bagian dari satu sistem kerja yang harus bergerak bersama. “Memimpin bukan hanya memberi instruksi. Kita harus peka,” tuturnya.
Kepada generasi muda, ia memberikan pesan sederhana “Di manapun Anda bekerja, jagalah organisasi Anda. Jangan meremehkan peran sendiri. Semua bagian berkontribusi.”
Pengabdian, baginya, bukan tentang seberapa tinggi pangkat dicapai, melainkan seberapa luas manfaat yang ditinggalkan.
Penulis: Ana Pratiwi
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS