Negara Ini Buat Penjodohan Massal 400 Jomblo, Alasannya Bikin Kaget

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Jumat, 03 Maret 2023
0 dilihat
Negara Ini Buat Penjodohan Massal 400 Jomblo, Alasannya Bikin Kaget
Negara Jepang terancam mengalami resesi seks dengan rekor kelahiran bayi terendah di 2022, yakni kurang dari 800 ribu, hal itu membuat negeri Sakura ini juga terancam kehilangan generasi. Foto: Wikipedia

" Negara Jepang terancam mengalami resesi seks dengan rekor kelahiran bayi terendah di 2022, yakni kurang dari 800 ribu "

TOKYO, TELISIK.ID - Negara Jepang terancam mengalami resesi seks dengan rekor kelahiran bayi terendah di 2022, yakni kurang dari 800 ribu, Hal ini membuat negeri Sakura ini juga terancam kehilangan generasi.

Melansir Intipseleb.com, pemerintah Jepang akhirnya menggelar acara perjodohan untuk 400 jomblo untuk menikah. Negara Jepang tercatat pada tahun 2022 memiliki jumlah kelahiran bayi di Jepang dengan rekor terendah, yaitu kurang dari 800 ribu. Hal ini mengancam berkurangnya regenerasi anak muda di Jepang.

Pemerintah di Jepang dengan cepat membuat cara untuk mencegah adanya resesi seks tersebut. Hingga akhirnya, Pemerintah Jepang mencoba untuk menyelenggarakan acara perjodohan bagi para jomblo.

Melansir Mainichi, pemerintah prefektur Aichi mengadakan acara perjodohan massal dengan mengumpulkan 400 orang jomblo di Kota Nagakute.

Acara ini sebagai acara perjodohan massal terbesar di Jepang secara gratis untuk para jomblo berusia 20 sampai 30-an tahun yang tinggal di Aichi. Disebut acara itu mengeluarkan biaya sekitar Rp 800 juta.

Baca Juga: Dilanda Resesi Seks, Pemerintah Jepang Berusaha Jodohkan Warga

“Dengan penurunan angka kelahiran, kami ingin membantu agar orang-orang memikirkan tentang pernikahan," ucap mereka.

Acara perjodohan itu memperlihatkan para peserta yang diberikan video pembelajaran tentang cara berbicara dengan lawan jenis. Hal ini bertujuan untuk mencari jodoh idaman.

Baca Juga: Alami Resesi Seks, Sekolah di Jepang Banyak Tutup

Pemerintah mengharapkan dengan acara tersebut dapat membantu masyarakat untuk memikirkan tentang pernikahan mengingat penurunan angka kelahiran di Jepang.

Sampai saat ini, belum ada acara yang membuat pemerintah Jepang bersemangat menjodohkan warganya. Menurut survey National Institute of Population dan Social Security Research, seperlima dari pria Jepang dan 15 persen dari wanita tercatat tidak tertarik menikah.

Angka ini menjadi angka tertinggi sejak 1982. Hampir sepertiga pria dan seperlima wanita di usia berusia 50-an tahun tidak pernah menikah. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga