Orang Tua Datangi MTS Plus Ponpes Tahfidz Al Jannah Karena Dinilai Persulit Santri
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Senin, 03 April 2023
0 dilihat
Proses mediasi orang tua dan wali santri MTS Plus Ponpes Tahfidz Al Jannah sempat berjalan alot, hingga akhirnya disepakati tak ada penambahan biaya bulanan bagi santriwati yang akan keluar dari pondok tersebut. Foto: Nur Khumairah/Telisik
" Sejumlah orang tua santriwati mendatangi MTS Plus Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Al Jannah, karena merasa keberatan atas perpindahan anak-anaknya yang dinilai berbelit dan memberatkan "
KENDARI, TELISIK.ID - Sejumlah orang tua santriwati mendatangi MTS Plus Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Al Jannah, karena merasa keberatan atas perpindahan anak-anaknya yang dinilai berbelit dan memberatkan.
Salah satu orang tua santriwati, Hasanudin menuturkan ingin memindahkan anaknya, namun saat mengurus surat keterangan pindah sekolah, pihak MTS Plus Ponpes Tahfidz Al Jannah memberikan tambahan biaya jika ingin keluar dari sekolah tersebut.
"Saya dan beberapa orang tua santri lainnya merasa keberatan karena saat ingin memindahkan anak saya malah diberikan biaya tambahan," keluhnya saat mengungkapkan kekecewaannya di hadapan orang tua, wali santri dan pihak ponpes.
Baca Juga: Sertijab Wakapolda Sulawesi Tenggara Digelar, Brigjen Waris Agono Pamit
Saat pertemuan berlangsung tak sedikit kekecewaan yang diungkapkan oleh sejumlah orang tua santri, terutama tambahan biaya yang menjadi tanggung jawab santri.
Biaya bulanan santriwati yang menjadi tanggung jawab orang tua murid adalah Rp 300 ribu. Namun, pihak pondok menambah biaya sebesar Rp 200 ribu di luar dari biaya bulanan yang menjadi tanggung jawab orang tua santri. Sehingga total biaya yang harus dikeluarkan orang tua ataupun wali santri sebesar Rp 500 ribu per orang.
Pihak ponpes yang diwakili oleh Kepala Badan Usaha, Jumardin menuturkan, jika penambahan biaya tersebut merupakan biaya sanksi yang diberikan karena santriwati keluar sebelum memegang surat keterangan pindah sekolah.
Selain itu, orang tua santri juga mempertanyakan pembayaran biaya bulanan pada Maret sedangkan anaknya sudah berhenti sejak awal Maret dan tidak tinggal di asrama.
Sejumlah orang tua ikut mempertanyakan terkait biaya bulanan yang telah dibayar lebih dulu. Namun pihak ponpes mengaku akan mengembalikan biaya itu jika orang tua memegang bukti pelunasan biaya bulanan.
Pertemuan orang tua santriwati juga dihadiri oleh anggota Bhabinkamtibmas, Priyo P dan seorang anggota Brimob, Usman. Mereka datang menjadi penegah dan memediasi pertemuan itu.
"Mungkin di sini ada sedikit kekeliruan dan kekhilafan sebagai manusia, mungkin pembayaran yang dilakukan ada yang terlupa," ujar Priyo.
Ia juga menyayangkan adanya permasalahan itu, mengingat ponpes merupakan sekolah agama yang harusnya menjadi contoh bagi sekolah-sekolah yang lain.
Orang tua santriwati lainnya juga ikut menimpali jika penambahan biaya bulanan santri sangat memberatkan mengingat mereka sendiri berasal dari keluarga yang kurang mampu seperti yang diungkapkan oleh Semma, seorang ibu rumah tangga yang memiliki anak santri di tempat itu.
Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca Sejumlah Daerah Sulawesi Tenggara Hingga 6 Hari Mendatang
Pertemuan tersebut berlangsung alot dan memakan waktu beberapa jam, bahkan permasalahan itu nyaris menempuh jalur hukum. Namun, di akhir pertemuan orang tua hanya menginginkan pengambilan surat keterangan pindah sekolah, serta tak ada biaya bulanan tambahan yang dinilai memberatkan.
Santriwati yang mengajukan pindah sebanyak 17 orang, adapun keinginan pindah dari beberapa santriwati sendiri adalah karena keinginan sendiri dan sudah tak mau belajar di ponpes tersebut.
MTS Plus Ponpes Tahfidz Al Jannah sendiri berada di Jalan Pesantren Al-jannah, nomor 5, Desa Lebo Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan. (A)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS