Penguatan Moderasi Beragama dalam Membangun Toleransi di Mubar

Putri Wulandari, telisik indonesia
Selasa, 15 Maret 2022
0 dilihat
Penguatan Moderasi Beragama dalam Membangun Toleransi di Mubar
Suasana kantor Kemenag dalam rangka penguatan moderasi umat beragama dalam membangun toleransi, Muna Barat. Foto: Putri Wulandari/Telisik

" Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengupayakan penguatan moderasi umat beragama guna membangun toleransi tahun 2022 "

MUNA BARAT, TELISIK.ID - Dalam rangka pembinaan ASN, pendidik dan tenaga kependidikan, tokoh lintas agama, dan pimpinan pondok pesantren, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengupayakan penguatan moderasi umat beragama guna membangun toleransi tahun 2022.

Dalam pertemuan itu, Kakanwil Kemenag Sultra, Zainal Mustamin memaparkan, umat beragama agar mampu menguatkan moderasi untuk membangun toleransi tahun 2022. Oleh karena itu, semua umat beragama dapat menyatukan pikiran dan energi untuk mengutamakan moderasi beragama untuk wilayah setempat.

"Dengan adanya moderasi beragama diupayakan agar kehidupan umat beragama semakin rukun dan damai," ucapnya, Selasa (15/3/2022).

Dalam moderasi beragama bukan hanya memoderasikan satu agama saja tetapi semua agama yang ada, agar kita dapat berpikir di dalam bangsa ini menyangkut harkat kemanusiaan untuk kemaslahatan bersama dalam hidup berbangsa.

"Mengingat di Muna Barat, bukan hanya satu agama saja, tetapi berbagai macam agama, sehingga dengan moderasi beragama kita mampu menyatukan pikiran antar umat beragama," ucap Kepala Kantor Kemenag, Adnan Saufi.

Baca Juga: Lakukan Penjaringan Perangkat Desa, Pj Kades Wamorapa akan Diberi Sanksi

Zainal Mustamin juga menuturkan, negara lain tidak ada sesuatu yang mengikat secara kuat seperti bangsa ini dan tidak ada sesuatu yang mengikat secara kuat seperti bangsa ini, di mana ada pancasila dan UUD kemudian dikuatkan dengan moderasi beragama, sehingga di negara lain banyak terjadi perang saudara.

"Negara lain tidak ada yang mengikat seperti bangsa ini, jadi banyak perang saudara terjadi," tuturnya.

Dengan moderasi beragama dapat memoderasikan cara berpikir dan cara pandang, oleh karena itu pada tahun 2022 ini, dapat menciptakan intensitas kegiatan perjumpaan antar agama, dialog-dialog antar agama, dapat terus ditingkatkan agar di tengah perjumpaan yang intensif itu bisa mengurangi kecurigaan serta kecemburuan dan penilaian negatif terhadap suatu agama.

Moderasi beragama juga, mempunyai dua unsur antara lain cinta tanah air serta toleransi beragama, sehingga dapat memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga bangsa dan mampu menghadirkan Tuhan dalam keragaman agama.

"Dengan adanya cinta tanah air dan toleransi beragama mampu berjalan sehubungan antara perintah agama sekaligus menjalankan aturan agama serta mampu menghargai, menghormati, dan menyayangi sesama umat beragama," ucap Zainal Mustamin.

Baca Juga: PDAM dan Kejari Kolut Teken MoU Penanganan Hukum Perdata dan TUN

Para pengurus lintas agama juga mengatakan dengan adanya moderasi beragama ini sangat mendukung dan positif dalam rangka mengajak toleransi dalam beragama.

"Moderasi beragama mampu memberikan positif untuk membangun keberagaman dalam umat beragama," ucap Ketua Pengurus Lintas Agama Katholik, Maria.

"Dengan moderasi beragama ini semoga ke depannya dapat mempererat silahturahmi antar umat beragama khusunya Muna Barat," sambung Kadek Parmitif, Ketua Wanita Darma Hindu Indonesia. (A)

Reporter: Putri Wulandari

Editor: Kardin

Baca Juga