Peran Wanita Bahari Wakatobi Ditonjolkan dalam Festival Mowine Wance, Magnet Turis Mancanegara Agustus 2025
Erni Yanti, telisik indonesia
Senin, 21 Juli 2025
0 dilihat
Wowine, kegiatan yang berfokus pada pelestarian peran perempuan dalam sektor maritim, Kadispar Sultra Belli Tombili (Kanan). Foto: Ist/Instagram@disparSultra
" Perempuan-perempuan tangguh dari kepulauan Wakatobi akan menjadi sorotan utama dalam sebuah perayaan budaya yang kembali digelar Agustus 2025 "
WAKATOBI, TELISIK.ID – Perempuan-perempuan tangguh dari kepulauan Wakatobi akan menjadi sorotan utama dalam sebuah perayaan budaya yang kembali digelar Agustus 2025.
Festival Mowine Wance, sebuah agenda tahunan bernuansa lokal yang memukau, akan berlangsung pada 22 hingga 24 Agustus di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Festival ini menjadi medium penting untuk menampilkan kekuatan peran perempuan bahari sekaligus menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Masuk dalam daftar 100 Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Festival Mowine Wance menjadi salah satu acara unggulan nasional yang mengedepankan kekayaan budaya lokal.
Festival ini berdiri sebagai bukti bahwa potensi budaya perempuan bisa menjadi magnet pariwisata kelas dunia.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, Belli Tombili, menyebut bahwa keberhasilan Festival Mowine masuk dalam KEN 2025 adalah hasil kerja kolektif komunitas dan pemerintah daerah.
"Kami sudah mendampingi komunitas Wowine hampir tiga tahun terakhir. Dan tahun ini alhamdulillah Festival Wowine masuk ke dalam Karisma Event Nusantara, bersama Wakatobi Wave," ungkap Belli kepada telisik.id, Rabu 16 Juli 2025.
Lebih dari sekadar pertunjukan budaya, Festival Mowine Wance juga menjadi bagian dari agenda tahunan “Sail Indonesia”, yaitu momen di mana kapal-kapal asing berlabuh di destinasi bahari Indonesia, termasuk Wakatobi.
Festival ini akan disambut hangat oleh wisatawan mancanegara yang transit sebelum melanjutkan pelayaran ke Buton Selatan.
Para perempuan di Kabupaten Wakatobi memanah ikan di pesisir menggunakan bedak dingin, merupakan kegiatan menunggu suaminya melaut (budaya Wowine Wance). Foto: Ist/Instagram @disparSultra
Festival ini juga diharapkan menjadi ajang pulang kampung bagi diaspora Wakatobi dan Buton yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.
Kehadiran mereka menjadi penanda keterikatan emosional yang kuat antara tanah leluhur dan identitas budaya mereka yang dijaga dengan penuh bangga.
Salah satu daya tarik utama dalam festival ini adalah penampilan tradisi hakente, sebuah ritual perempuan Wakatobi yang hingga kini tetap dilestarikan.
Selain itu, akan digelar pula sesi bincang perempuan, serta pameran foto yang mendokumentasikan peran sentral perempuan dalam kehidupan masyarakat pesisir dan kepulauan.
Tokoh adat dan budaya Wakatobi, La Ode Taalami, menjelaskan bahwa perempuan Wakatobi memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas sosial dan budaya.
“Mereka ditinggal suaminya berlayar bertahun-tahun, tapi tetap setia, membesarkan anak-anak, bekerja, dan menjaga nilai-nilai keluarga. Ini adalah warisan nilai yang patut dijadikan contoh oleh generasi muda,” ujar Taalami, Senin (21/7/2025).
Lebih lanjut, Taalami menekankan bahwa budaya perempuan Wakatobi bukan hanya sebatas menunggu suami di rumah. Menurutnya, mereka adalah sosok penguat keluarga dan penjaga harmoni sosial.
"Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi semua, dan tentu saja memperkuat posisi Wakatobi sebagai destinasi budaya dan bahari kelas dunia," tambahnya.
Secara ekonomi, Festival Mowine Wance diyakini akan memberikan efek domino yang signifikan. Lonjakan kunjungan wisatawan akan mendongkrak sektor kuliner lokal, kerajinan tangan, jasa pemandu wisata, hingga akomodasi dan transportasi masyarakat.
Pemerintah daerah pun didorong agar menyiapkan infrastruktur pendukung secara optimal untuk menyambut tamu-tamu dari luar negeri maupun domestik.
Keunikan Festival Mowine Wance juga terletak pada konsistensinya dalam mengangkat peran perempuan sebagai pusat budaya.
Dalam daftar KEN 2025, hanya dua festival yang mengusung tema serupa, yakni Festival Mowine Wance di Wakatobi dan Festival City of Nurbaya di Padang, Sumatera Barat.
Hal ini menjadikan Wakatobi sebagai daerah pelopor dalam pengarusutamaan budaya berbasis gender di sektor pariwisata.
Wakatobi pun sekali lagi membuktikan eksistensinya tidak hanya sebagai destinasi wisata bahari bertaraf internasional, tetapi juga sebagai penjaga nilai-nilai luhur masyarakat maritim.
Festival ini menjadi ruang yang memungkinkan budaya lokal tampil penuh martabat di panggung global, sekaligus memperkuat identitas perempuan dalam kehidupan kepulauan. (B-Adv)