Tuntut Kemerdekaan Palestina dan Desak PBB Hapus Hak Veto, Menantu Habib Rizieq Tuding Amerika Tak Beradab

Mustaqim, telisik indonesia
Sabtu, 13 Januari 2024
0 dilihat
Tuntut Kemerdekaan Palestina dan Desak PBB Hapus Hak Veto, Menantu Habib Rizieq Tuding Amerika Tak Beradab
Ribuan massa berdemonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta untuk mendesak kemerdekaan Palestina, Sabtu (13/1/2024). Foto: Mustaqim/Telisik

" Ribuan massa melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta "

JAKARTA, TELISIK.ID – Ribuan massa melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (13/1/2024).

Demonstran menuntut kemerdekaan Palestina dari Israel dan mendesak penghapusan Hak Veto lima negara anggota tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Tuntutan untuk memerdekakan Palestina dari Israel sebagai upaya balas jasa kepada Palestina yang lebih dulu mendukung kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, Israel yang menduduki wilayah Palestina dan melakukan genosida telah berbuat keji di luar batas prikemanusiaan.

“Perjuangan untuk membebaskan Al Aqsa jangan dikira hanya sebentar. Ini akan terus berlanjut dan kami mendesak PBB menghapus Hak Veto yang dimiliki oleh lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB,” tegas Ketua Presidium Majelis Ormas Islam (MOI), KH Nazar Haris, saat orasi Hari Aksi Global untuk Gaza atau peringatan 100 Hari Genosida Gaza.

Baca Juga: Ratusan Dokter dan Pasien di Gaza Hilang, Perbatasan Israel akan Meluas ke Mekkah dan Madinah

Lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang mempunyai Hak Veto adalah Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, dan Cina. Hak veto tidak disebutkan secara eksplisit di dalam Piagam PBB.

Namun, dalam Pasal 27 diatur bahwa semua keputusan Dewan Keamanan harus ditetapkan dengan suara setuju dari sembilan anggota, termasuk suara lima Anggota Tetap.

Artinya, jika salah satu dari lima anggota tetap memberikan suara kontra dalam Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara, maka keputusan tidak akan disetujui.

“Karena itu, kami mendesak penghapusan Hak Veto lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Musuh-musuh Palestina dan Islam akan terus berusaha dengan berbagai cara untuk mematahkan semangat kaum muslimin yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” kata Nazar.

Nazar tak henti mengobarkan semangat massa demonstran. Dia pun menyebut pejuang-pejuang sejati adalah mereka yang terus membela Palestina.

Turut hadir melakukan orasi adalah Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW). Dia meminta Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ) yang sedang mengadili tindakan genosida Israel di Palestina bisa lebih tegas.

“Kita semua berharap Mahkamah Internasional mengadili secara adil dan tegas terhadap kekejaman Israel atas rakyat Palestina yang telah melakukan tindakan genosida. Kita juga berharap Mahkamah Internasional tidak seperti PBB yang membiarkan tindakan Israel,” tegas HNW.

HNW yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengapresiasi pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, yang telah menegaskan kembali sikap tegas Indonesia dalam menolak tindakan teror Israel terhadap warga Palestina.

“Indonesia harus tetap memegang teguh sikapnya yang sudah jelas dari awal, yaitu membela Palestina,” ujar HNW.

Menantu Ketua Umum Front Persatuan Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, yakni Habib Muhammad bin Husein Alatas turut mendesak Amerika Serikat dan sekutunya tidak membiarkan genosida di Palestina oleh Israel terus berlangsung.

Muhammad menuding Amerika bukan sebagai negara yang beradab, melainkan negara yang biadab karena mendukung Israel melakukan pendudukan wilayah dan bertindak semena-mena terhadap rakyat Palestina.

Dia mengajak semua umat Islam Indonesia dan dunia tetap bersatu dan terus mengobarkan semangat perjuangan untuk memerdekakan Palestina. Muhammad pun memancing massa untuk menjawab dengan melontarkan pertanyaan “apakah siap menghadapi Amerika untuk membela Palestina?”

Jawaban “siap” spontan diucapkan oleh ribuan massa atas pertanyaan tersebut.  

“Semoga persatuan ini terus dijaga oleh Allah SWT, karena ini modal bagi umat Islam Indonesia dan dunia untuk bersatu membela Palestina,” ujar Muhammad dengan suara dan semangat yang tak kalah dari Habib Rizieq Shihab.

Sekretaris Majelis Syuro Presidium Alumni (PA) 212, Slamet Maarif, yang turut berorasi meminta umat Islam Indonesia tidak boleh cape untuk membantu memerdekakan Palestina dari Israel.

“Kita juga harus memastikan pemimpin Indonesia ke depan yang mau berjuang dan memerdekakan Palestina. Singkirkan dan buang jauh-jauh pemimpin yang tidak mau berjuang memerdekakan Palestina,” tegasnya.

Demo Hari Aksi Global untuk Gaza atau peringatan 100 Hari Genosida Gaza ini dihadiri ribuan massa dari berbagai wilayah di dalam maupun luar Jakarta. Mereka datang sejak usai shalat subuh dan semakin ramai saat menjelang pukul 06:00 WIB.

Aksi ini juga diwarnai pembentangan bendera Palestina berukuran 5 x 100 meter yang diusung secara bergilir oleh massa di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan yang merupakan lokasi demonstrasi.  

Berikut delapan poin pernyataan sikap massa aksi dukung Palestina:

1. Menuntut gencatan senjata permanen, permanen ceasefire di seluruh Gaza dan Palestina.

2. Membuka blokade secara menyeluruh agar akses bantuan kemanusiaan dapat masuk ke seluruh pelosok Gaza.

3. Menuntut negara-negara dunia segera menghentikan seluruh bantuan militer dan ekonomi pada penjajah Israel.

Baca Juga: Awal Tahun 2024: Israel Tarik Pasukan dari Gaza, Tanda Kekalahan?

4. Mengajak negara-negara dunia mendukung Afrika Selatan yang sedang menuntut penetapan Israel sebagai pelaku gonosida terhadap bangsa Palestina di Mahkamah Internasional.

5. Menuntut Mahkamah Interasional untuk menyatakan Israel sebagai pelaku genosida atas pelanggaran konvensi PBB tahun 1948 tentang pencegahan dan penghukuman kejahatan genosida.

6. Menuntut Mahkamah Pidana Internasional untuk segera menyeret para pemimpim israel terutama PM Israel dan Presiden Israel sebagai penjahat perang.

7. Menuntut PBB agar menghapus hak veto terhadap lima negara anggota, anggota tetap dewan keamanan yang sering kali disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak sesuai dengan tujuan dewan keamanan.

8. Mengapresiasi Menlu RI, Retno Marsudi, atas partisipasinya sebagai saksi yang memberatkan, memberatkan kejahatan genosida Israel dalam Mahkamah Internasional dan mendorong Indonesia menggunakan seluruh kekuatan diplomasi dan milter bergabung dengan komunitas internasional yang lebih luas untuk membantu rakyat palestina dalam menghadapi perang yang dilancarkan Israel. (A)

Reporter: Mustaqim

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga