Sejumlah Wilayah Tanah Air Dilanda Kemarau Basah hingga Agustus 2025, Ini Daftarnya

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 20 Mei 2025
0 dilihat
Sejumlah Wilayah Tanah Air Dilanda Kemarau Basah hingga Agustus 2025, Ini Daftarnya
Kemarau basah diprediksi melanda sejumlah wilayah Indonesia. Foto: Repro Kompas.

" Fenomena cuaca tak biasa akan melanda sejumlah wilayah Indonesia sepanjang tahun ini hingga awal bulan Agustus 2025 "

JAKARTA, TELISIK.ID - Fenomena cuaca tak biasa akan melanda sejumlah wilayah Indonesia sepanjang tahun ini hingga awal bulan Agustus 2025.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian daerah akan mengalami musim kemarau basah, kondisi di mana curah hujan tetap tinggi meski memasuki periode kering.

BMKG menyampaikan bahwa musim kemarau tahun 2025 di Indonesia akan didominasi oleh curah hujan kategori normal. Berdasarkan data prakiraan sifat musim kemarau 2025, sebanyak 416 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 60 persen wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami musim kemarau dengan curah hujan yang tergolong normal.

Wilayah-wilayah yang masuk dalam kategori kemarau normal mencakup sebagian besar Sumatera, Jawa Timur, Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku, serta sebagian besar wilayah Pulau Papua. Meski demikian, fenomena berbeda juga terjadi di sejumlah kawasan lain.

BMKG juga memprediksi adanya kemarau basah di sejumlah wilayah, yaitu kondisi ketika akumulasi curah hujan musiman tetap tinggi meskipun sedang berada dalam periode kemarau.

"Wilayah-wilayah ini diprediksi akan menerima akumulasi curah hujan musiman yang lebih tinggi dari biasanya," demikian laporan BMKG dalam Prediksi Musim Kemarau 2025 di Indonesia, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (20/5/2025).

Total terdapat 185 ZOM atau sekitar 26 persen wilayah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau dengan sifat atas normal. Ini berarti curah hujan di wilayah-wilayah tersebut lebih tinggi dari nilai klimatologis pada musim kemarau biasanya.

Berikut adalah daftar wilayah yang diprediksi mengalami kemarau basah tahun 2025:

1. Sebagian kecil wilayah Aceh

2. Sebagian besar Provinsi Lampung

3. Jawa bagian barat hingga tengah

4. Pulau Bali

5. Nusa Tenggara Barat (NTB)

6. Nusa Tenggara Timur (NTT)

7. Sebagian kecil wilayah Sulawesi

8. Sebagian wilayah Papua bagian tengah

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG: Wakatobi Hujan Deras dan Badai pada Senin

Fenomena kemarau basah ditandai dengan tetap tingginya curah hujan di musim kemarau. Dalam definisi klimatologis, musim kemarau umumnya terjadi jika curah hujan kurang dari 50 milimeter per bulan.

Namun dalam kondisi kemarau basah, curah hujan bisa melebihi angka 100 milimeter per bulan.

Selain kemarau normal dan kemarau basah, BMKG juga mencatat adanya 98 ZOM atau sekitar 14 persen wilayah yang diprediksi mengalami kemarau dengan sifat bawah normal, artinya curah hujan yang lebih rendah dari biasanya. Wilayah-wilayah tersebut antara lain:

Sebagian Sumatera bagian utara

Sebagian kecil Kalimantan Barat

Sebagian wilayah Sulawesi bagian tengah

Wilayah Maluku Utara

Bagian selatan Pulau Papua

Berdasarkan hasil pemantauan dinamika iklim global dan regional yang dilakukan hingga pertengahan April 2025, BMKG memprediksi bahwa musim kemarau tahun ini akan berlangsung lebih singkat dibandingkan musim-musim sebelumnya.

"Musim kemarau 2025 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan terjadi dengan durasi yang lebih pendek dari biasanya," kata BMKG.

Durasi musim kemarau di setiap wilayah berbeda-beda tergantung pada karakteristik klimatologisnya. Dasarian atau rentang waktu 10 harian menjadi unit waktu yang digunakan BMKG untuk menggambarkan durasi musim kemarau tersebut.

Berikut adalah prediksi durasi musim kemarau 2025 di beberapa wilayah Indonesia:

Sumatera: 3 hingga 12 dasarian

Pulau Jawa: 10 hingga 21 dasarian

Kalimantan: 3 hingga 15 dasarian

Sulawesi: 3 hingga 24 dasarian

Bali, NTB, dan NTT: 13 hingga 24 dasarian

Sebagian besar Maluku: 3 hingga 9 dasarian

Papua: 3 hingga 21 dasarian

Selain prediksi curah hujan dan durasi musim kemarau, BMKG juga mengklasifikasikan wilayah berdasarkan panjang atau pendeknya musim kemarau dibandingkan rata-rata klimatologis. Sebanyak 298 ZOM atau 42 persen wilayah diperkirakan mengalami musim kemarau yang lebih singkat dari biasanya.

Wilayah yang masuk kategori kemarau lebih singkat meliputi:

Sebagian besar Sumatera

Pulau Jawa

Kalimantan bagian selatan

Sebagian besar Sulawesi

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Maluku Utara

Sebagian kecil wilayah Papua

Baca Juga: 19 Unit Rumah di Baubau Terdampak Bencana Alam, Cuaca Ekstrem masih Terjadi Februari 2025

Sementara itu, sekitar 181 ZOM atau 26 persen wilayah diperkirakan akan mengalami musim kemarau yang lebih panjang dari normalnya. Wilayah tersebut mencakup sebagian Sumatera dan sebagian wilayah Kalimantan.

Kemudian, sebanyak 103 ZOM atau 15 persen wilayah lainnya diprediksi mengalami durasi musim kemarau yang sama dengan kondisi normal. Wilayah ini meliputi:

Kalimantan bagian utara

Sebagian wilayah Sulawesi

Wilayah Maluku

Papua Barat

Jayawijaya, Papua

Setelah melewati puncak musim kemarau yang diprediksi terjadi pada bulan Agustus, BMKG memperkirakan bahwa masa peralihan musim atau pancaroba akan berlangsung pada September hingga November 2025.

Musim hujan kemudian diprediksi akan dimulai pada Desember 2025 dan berlangsung hingga Februari 2026. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga