Selamatkan Generasi Putus Sekolah, Pemda Bombana Berdayakan 68 PKBM
Hir Abrianto, telisik indonesia
Senin, 13 Desember 2021
0 dilihat
Suasana Saat pelaksanaan ujian. Foto: Repro Tanggerangblogspot.com
" Selain bantuan beasiswa kepada mahasiswa, program Gembira Cerdas juga menyasar warga yang putus sekolah melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) "
BOMBANA, TELISIK.ID - Gembira Cerdas adalah aksi nyata Pemerintah Kabupaten Bombana untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui peningkata indeks pendidikan masyarakat.
Selain bantuan beasiswa kepada mahasiswa, program Gembira Cerdas juga menyasar warga yang putus sekolah. Melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), masyarakat yang putus sekolah di Kabupaten Bombana bisa mendapatkan ijazah melalui ujian kesetaraan mulai program Paket A (Setara SD), Paket B (Setara SLTP), dan C (Setara SMA).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bombana, Andi Muh. Arsyad mengatakan, PKBM merupakan wadah kegiatan belajar masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Dengan adanya PKBM ini diharapkan agar masyarakat dapat memperoleh pendidikan yang layak khususnya yang sebelumnya putus sekolah.
“Selain keterampilan baru, ijazah juga bisa didapatkan dari kegiatan yang difasilitasi oleh PKBM, warga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau mendapatkan pekerjaan yang lebih baik,” ucap Andi Muh. Arsyad kepada Telisik.id saat ditemui Senin (13/12/2021).
Baca Juga: Peduli Semeru, Komunitas Punk Sampai Aktivis Perempuan Turun ke Jalan
Mantan Kadis Sosial Bombana ini menyebutkan, jumlah PKBM di Kabupaten Bombana dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada 2018 sebanyak 14, tahun 2019 sebanyak 18, pada 2020 dan 2021 tercatat sebanyak 68 PKBM.
Selain itu, data jumlah penduduk yang mengikuti ujian persamaan paket A, B, C dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan signifikan.
Pada 2018 sebanyak 97 orang, tahun 2019 sebanyak 433 orang, tahun 2020 sebanyak 1.104 orang, sedangkan tahun 2021 sebanyak 5.169 orang.
Peningkatan falisitas dan jumlah penduduk yang dirangkul dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) juga ikut mempengaruhi keuangan daerah. Buktinya pada tahun 2018 dikucurkan anggaran senilai Rp 60 juta, 2019 Rp 25 juta, 2020 Rp 1,4 miliar, dan tahun ini (2021) senilai Rp 581 juta.
Baca Juga: Dua Desa di Kabaena Terendam Banjir, di Tempat Lain Pohon Tumbang Tutupi Jalan Raya
"Saat ini kami terus koordinasi lintas OPD seperti Dinas Dukcapil dan pemerintah hingga ke tingkat desa untuk dilakukan verifikasi dan sinkronisasi penduduk berdasarkan pendidikan untuk meningkatkan validitas angka rata-rata sekolah di Bombana," pungkasnya. (C)
Reporter: Hir Abrianto
Editor: Haerani Hambali