Stunting Konawe Capai 26 Persen Ditarget Turun hingga 14 Persen di 2024

Sigit Purnomo, telisik indonesia
Selasa, 22 November 2022
0 dilihat
Stunting Konawe Capai 26 Persen Ditarget Turun hingga 14 Persen di 2024
Sekda Konawe, Ferdinand Sapan saat memberikan bantuan kepada ibu menyusui untuk program pencegahan stunting. Foto: Ist.

" Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe berkomitmen untuk menurunkan angka penderita stunting hingga 14 Persen di Tahun 2024 mendatang "

KONAWE, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe berkomitmen untuk menurunkan angka penderita stunting hingga 14 Persen di Tahun 2024 mendatang.

Upaya ini bertujuan agar anak-anak di daerah tersebut tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, disertai kemampuan emosional, sosial dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

Diketahui stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya, dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Baca Juga: Anggota DPRD Ini Diduga Pungli Dana Hibah Sekolah dan Yayasan

Komitmen Pemda Konawe ini salah satunya diwujudkan dengan penyerahan bantuan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita penderita stunting di Puskesmas Lambuya, Kabupaten Konawe.

Sekda Konawe, Ferdinand Sapan saat memberikan bantuan kepada ibu menyusui untuk program pencegahan stunting. Foto: Ist.

 

Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe, Ferdinan Sapan mengatakan, bantuan tersebut merupakan bukti untuk menyehatkan ibu hamil dan balita yang terdampak gizi buruk.

“Program ini bukan hanya di sini, tetapi juga akan dilaksanakan melalui puskesmas dalam wilayah Kabupaten Konawe. Masalah stunting ini, Bupati Konawe sudah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah proteinnya dulu, kemudian kita atasi masalah sanitasinya,” lanjutnya.

Ferdinand juga mengatakan, dalam penanganan masalah stunting ini pihaknya melibatkan TNI Polri sebab bukan hanya pada usia balita tetapi pada saat anak anak penderita stunting memasuki usia remaja dan produktif.

Sekda Konawe, Ferdinand Sapan saat memberikan bantuan kepada ibu menyusui untuk program pencegahan stunting. Foto: Ist.

 

Dampaknya akan menyusahkan lingkungan sosialnya, karena anak tidak bisa mandiri dan perlu pendampingan setiap saat dari keluarga dan membuat anak itu sendiri tidak produktif. Sekarang posisi stunting di Konawe cukup besar yakni 26,2 Persen.

"Tugas kita semua menurunkan angka stunting sampai 2024 itu sampai turun diangka 14 Persen. Dari sisi gizi kita di Konawe menurut saya tidak terlalu bermasalah karena kasus kelaparan hampir tidak ada,” ungkap Ferdinand.

Ia berharap tidak hanya camat, tetapi masalah stunting juga sudah melibatkan TNI Polri untuk menangani masalah tersebut.

Baca Juga: Petani Bombana Mulai Ganti Alat Pompa Air BBM ke Bahan Bakar Gas

Karena menurut beberapa pendapat ahli, masalah stunting lebih berbahaya dibanding COVID-19 yang siklusnya ketahuan, namun stunting siklusnya sampai yang bersangkutan meninggal dunia.

Sekda Konawe, Ferdinand Sapan saat memberikan bantuan kepada ibu menyusui untuk program pencegahan stunting. Foto: Ist.

 

“Harapan kita hari ini agar ibu-ibu dan bayinya konsisten dari aturan, agar makanan tambahan ini dikonsumsi setiap hari selama 90 hari harus diminum rutin,” tutup Ferdinand.

Sebelumnya, Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa menuturkan, masalah stunting harus menjadi gerakan bersama, semua OPD agar menempatkan masalah stunting sebagai prioritas penanganan dalam program kerjanya.

"Stunting dapat berdampak langsung atau mempengaruhi kecerdasan intelektual dalam tumbuh kembang anak," tambahnya. (B-Adv)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Kardin 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga