Tak Ada Perayaan Natal Gegara Israel Bombardir Palestina, Warga Gaza: Natal yang Memilukan

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Senin, 25 Desember 2023
0 dilihat
Tak Ada Perayaan Natal Gegara Israel Bombardir Palestina, Warga Gaza: Natal yang Memilukan
Malam Natal di Gaza berubah menjadi tragedi berdarah saat sekitar 70 warga Palestina tewas dalam serangan yang dilakukan oleh Israel di kamp pengungsi al-Maghazi. Foto: Repro Sekbernews.id

" Wakil Penjaga Tanah Suci, Pastor Ibrahim Feltz menyebut warga Betlehem merasakan kesedihan mendalam. Tak ada Natal 2023 yang damai untuk penduduk di seluruh penjuru Palestina "

GAZA, TELISIK.ID - Perayaan Natal dirayakan oleh seluruh umat Kristen di seluruh dunia. Namun hal ini tak berlaku di Palestina. Banyaknya korban jiwa yang didominasi oleh warga sipil, membuat warga Palestina tak merayakan Natal.

Kota Betlehem, yang ada di Tepi Barat yang diduduki, dianggap sebagai kota kelahiran Yesus Kristus, merasakan Natal 2023 yang sangat mencekam. Gua Keluarga Kudus yang dianggap sebagai gua tempat kelahiran Yesus, dibom oleh tentara Israel penjajah.

Melansir Pikiranrakyat.com, Wakil Penjaga Tanah Suci, Pastor Ibrahim Feltz menyebut warga Betlehem merasakan kesedihan mendalam. Tak ada Natal 2023 yang damai untuk penduduk di seluruh penjuru Palestina.

Baca Juga: Kuliah Gratis di Negara Paling Bahagia di Dunia, Simak Persyaratannya

“Kami belum pernah menyaksikan pemandangan seperti itu di alun-alun, dan kami belum pernah melihat kota ini dalam kondisi seperti ini,” ujar Pastor Ibrahim Feltz.

Terdapat mural baru di Gereja Kelahiran di Betlehem. Mural tersebut menggambarkan perjalanan kristus dan keluarganya. Terutama saat mereka meninggalkan Betlehem di bawah pemerintahan yang menindas ke Mesir, sebelum kembali ke Nazareth dua millennium lalu.

Gereja tersebut kini dikelilingi dengan puing-puing dan kawat berduri. Selain itu ada panel multibahasa di sekitar lokasi kejadian untuk menyerukan gencatan senjata dan diakhirinya pembantaian di Palestina.

Pagi ini di Betlehem, lonceng gereja berbunyi ketika beberapa penduduk setempat berkumpul di sekitar patung Yesus di reruntuhan bangunan dan lagu-lagu Arab diputar di pengeras suara, salah satunya menyerukan salam - perdamaian - untuk anak-anak.

Puluhan orang berada di tengah sambil memegang bendera besar Palestina dan mengibarkannya ke atas dan ke bawah. Patriarkat Latin Yerusalem, Pierbattista Pizzaballa, berada di Betlehem untuk menyampaikan pidatonya. Dia mengenakan syal tradisional Palestina bermotif kotak-kotak dengan warna hitam putih.

Baca Juga: Update Palestina: Israel Serang Warga Sipil hingga Rayakan Festival di Masjid Al Aqsa

Sebelum memasuki Gereja Kelahiran, dia mengatakan ini adalah "Natal yang sangat memilukan. Kita berada dalam perang, perang yang mengerikan. Pikiran kita pertama-tama tertuju pada Gaza, pada rakyat kita di Gaza. Dua juta orang menderita, gencatan senjata saja tidak cukup," tuturnya dilansir dari Bbc.com

Diketahui, pasukan Israel terus mengalami kerugian dengan lebih dari selusin tentara tewas dalam pertempuran sengit selama akhir pekan. Sebanyak 166 warga Palestina tewas, 384 luka-luka dalam serangan Israel 24 jam terakhir.

Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan,103 jurnalis kini tewas dan lebih dari 20.400 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober. Jumlah korban tewas akibat serangan Hamas terhadap Israel mencapai 1.139 jiwa. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga