Toleransi Kunci Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Nuhruddin, telisik indonesia
Jumat, 01 Oktober 2021
0 dilihat
Toleransi Kunci Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Suasana diskusi dan deklarasi damai yang dihadiri oleh banyak tokoh masyarakat di Mapolres Kendari. Foto: Nuhruddin/Telisik

" Mulai dari perbedaan pola pikir, perbedaan selera, perbedaan karakter, dan perbedaan budaya yang kesemuanya dapat menjadi potensi konflik "

KENDARI, TELISIK.ID - Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan Kota Kendari dan Keluarga Kerajaan Laiwoi, tegaskan toleransi adalah kunci keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Hal tersebut disampaikan dalam diskusi dan deklarasi damai yang dilakukan di Aula Waspada, Mapolres Kendari, Jumat (1/10/2021) sore.

Dalam dialog bersama para tokoh masyarakat, Ketua Yayasan Keluarga Kerajaan Laiwoi, Zamal Nasir Baso Sao-Sao menjelaskan, persoalan Kebhinekaan di Kota Kendari cukup beragam.

Dimana, kata dia, mulai dari perbedaan pola pikir, perbedaan selera, perbedaan karakter, dan perbedaan budaya yang kesemuanya dapat menjadi potensi konflik.

Oleh karena itu, menurut Zamal, untuk mengelolah keanekaragaman diperlukan pemahaman yang baik terhadap perbedaan yang ada. Dengan pemahaman yang baik maka akan lahir toleransi antar elemen masyarakat.

"Dengan pemahaman, kita akan saling menghargai satu dengan yang lain. Inilah yang disebut dengan merawat harmoni. Dengan harmoni yang baik tentu akan mendorong kamtibmas," jelas Zamal.

Tetapi menurutnya, pemahaman dan konsep saja tidak cukup untuk berkontribusi dalam menjaga Kamtibmas di Kota Kendari. Dan harus harus siap hidup dalam keberbedaan.

"Oleh karena itu, kita di Kota Kendari harus siap untuk hidup dalam perbedaan. Jangan hanya mau hidup dalam persamaan," pungkasnya.

Senada dengan itu, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan di Kota Kendari, M. Ridwan Zaenal juga menandaskan pentingnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat di Kota Kendari.

Baca Juga: Kumpulkan Tokoh Masyarakat, Kapolres Kendari Ajak Tolak Intoleransi

Baca Juga: Hadiri Festival Adat di Sumedang, Ini Pesan Wakil Bupati Buton Utara

"Sepakat dengan toleransi. Kita tidak akan menemukan kebenaran sebelum kita meyakini ada kebenaran lain di luar kebenaran yang kita miliki. Itu akar dari toleransi," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat Nusantara Kota Kendari, Alamsyah Lotunani juga menekankan pentingnya memahami satu sama lain guna menghadirkan toleransi.

"Tentu setiap adat dan budaya sudah mempunyai tata hukum dalam menyelesaikan semua persoalan. Oleh karena itu, ini tinggal kita kolaborasi. Kalau semua warga Kota Kendari memahami hal seperti itu, saya kira tidak akan terjadi gesekan-gesekan yang mengarah pada hal-hal yang merugikan," jelasnya. (A)

Reporter: Nuhruddin

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga