Dorong Orang Manggarai Buat Produk Sendiri, Gubernur NTT Wajibkan Pemda Beli

Berto Davids, telisik indonesia
Selasa, 19 April 2022
0 dilihat
Dorong Orang Manggarai Buat Produk Sendiri, Gubernur NTT Wajibkan Pemda Beli
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat melakukan Kunker ke Kecamatan Cibal Manggarai. Foto: Berto Davids/Telisik

" Gubernur meminta Pemkab Manggarai menganggarkan sedikit APBD untuk membeli produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat "

MANGGARAI, TELISIK.ID - Kagum dan terpukau tenun songke buatan orang Cibal, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat terus mendorong warga Manggarai untuk membuat dan menghasilkan produk sendiri yang nantinya bisa dibeli oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

Menurut Gubernur NTT, salah satu output pemberdayaan masyarakat adalah mampu menghasilkan produk sendiri, sehingga produk-produk tersebut dapat dihargai oleh orang luar.

Jadi outputnya produk. Maksudnya buat produk sendiri, jangan beli orang punya, sehingga tugas seorang pemimpin mulai sekarang buka peluang itu, jangan hanya datang dampingi rakyat lalu makan minum dan pulang.

"Celaka kalau kita hanya mampu dampingi rakyat tapi tak mampu berbuat apa-apa," kata Gubernur NTT di hadapan bupati, wakil bupati, Ketua DPRD, camat dan para kades saat melakukan kunjungan kerja di Desa Beamese, Kecamatan Cibal, Senin (18/4/2022).

Ia mengaku, saat ini pihaknya juga sedang menyiapkan akademi bambu dan akademi daging. Dua hal tersebut, kata dia, sudah menunjukkan hasil positif untuk NTT, terutama di Kabupaten Ngada yang salah satu kampusnya dibuat pakai bambu.

Demikian pun akademi daging, sehingga sarjana peternakan bisa memanfaatkan peluang itu.

"Jangan kita hanya mampu menghasilkan sarjana peternakan tapi usaha peternakannya tidak ada. Itu sama artinya kita beternak sarjana, bukan menciptakan sarjana peternakan," tandasnya.

Politisi Nasdem itu juga memberi contoh tentang akademi daging yang ia maksud untuk setiap sarjana peternakan di Provinsi NTT.

Dia mencontohkan, sapi boleh sama tetapi daging belum tentu sama. Sapi hitamnya Australia pernah diambil oleh Jepang dengan harga mahal, karena riset pakan ternaknya bagus sehingga produktivitas sapinya dibeli dengan harga mahal.

"Mulai sekarang sarjana peternakan kita juga harus menuju kesana, artinya mampu membuat itu karena tidak ada pilihan lagi bagi kita kalau tidak buat riset," harapnya.

Baca Juga: Gerak Orang Asing di Muna Diawasi

Bupati, wakil bupati dan Ketua DPRD Manggarai tahap demi tahap harus mendorong masyarakat menghasilkan produk sendiri, sebab tidak mungkin mimpi besar itu langsung terbang, tetapi tahapannya harus disiapkan.

Lebih lanjut mantan anggota DPR RI ini meminta Pemkab Manggarai menganggarkan sedikit APBD untuk membeli produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat.

Kalau orang lain tidak mau beli, ada APBD untuk dianggarkan. Habis beli, bikin pasar murah, toh ini juga untuk masyarakat. Sebab kalau tidak, masyarakat akan membuat dan mereka stop.

Yang diproduksi masyarakat, harus dibeli. Entah itu tenunan, minyak kelapa, cokelat ataupun bahan baku lain.

"Pokoknya jangan pernah stop, Pemkab harus siapkan anggaran dan beli produk masyarakat," tegasnya.

Dia mencontohkan, disiapkan Rp 2 miliar per tahun. Bupati dan wakil masuk ke pelosok-pelosok kampung beli produk itu lalu bikin pasar murah dan jual dengan murah, terus dapat uang lagi, masuk lagi. Nah di mana-mana tugas pemerintah memang seperti itu, menjaga agar produktivitas masyarakat tetap berjalan.

Politisi Nasdem itu pun berkata, program pembelian produk lokal sendiri menjadi desain yang akan dibuat oleh pemerintah provinsi dan pemerintah daerah ke depan. Jadi di sini pemerintah lah yang harus aktif.

"Artinya, kita tidak boleh membiarkan rakyat itu membuat produk lalu dia menunggu orang datang beli. Tidak, sekali lagi saya tegaskan tidak. Pokoknya pemerintah yang harus beli," pungkasnya.

Mantan preman ibu kota ini juga berjanji akan mengintervensi seluruh proses tahapan yang akan berjalan terkait rencana pembuatan dan pembelian produk lokal itu dengan menyiapkan APBD 1 agar dapat membantu memperlancar eksekusi di lapangan.

Ia juga berharap Pemda Manggarai segera tinggalkan gaya kebiasaan lama yang hanya menunggu di tempat. Pemda diminta untuk kerja cepat dan respon cepat.

Bupati kalau turun ke desa harus kerja cepat. Tidak usah lagi ikut kebiasaan lama. Dia mencontohkan kebiasaan lama pejabat seperti bawa sambutan "Bapa ibu saudara/i yang saya kasihi, kita akan berbuat hal-hal baik".

Baca Juga: Penetapan Pemenang Tender Pembangunan GOR Buton Diduga Curang

"Itu omong tidak ada guna. Manusia begitu cocok potong, buang, kita bakar ramai-ramai," kata gubernur diikuti gelak tawa hadirin.

Intinya, kata gubernur, dia siap membantu untuk mengintervensi supaya kerja Pemda cepat, responnya juga cepat. Contoh kepala desa produkmu apa? Camat produkmu apa? Terus apa yang tidak laku disitu, bilang ke gubernur kalau barang itu tidak laku supaya kita sama-sama lapor presiden.

"Bapa produk itu tidak laku di sana". Jadi tidak ada zamanya untuk respon lambat lagi," ungkap suami anggota DPR RI, Julie Laiskodat itu.

Untuk diketahui, sederetan pejabat mendampingi gubernur di atas mimbar, ada Bupati Manggarai, Heribertus Nabit, Wakil Bupati, Heribertus Ngabut, Ketua DPRD, Matias Masir, Vikjen Keuskupan Ruteng, Romo Alfons Segar, Pr dan Direktur Bank NTT. (C)

Reporter: Berto Davids

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga