Geser Partai Lama, Gelora Partai Baru dengan Elektabilitas Tertinggi
Marwan Azis, telisik indonesia
Minggu, 01 Agustus 2021
0 dilihat
Ketum Partai Gelora Anis Matta. Foto: Ist.
" Mahfuz mengungkapkan, mayoritas kader Partai Gelora adalah anak-anak muda, dari berbagai latar belakang, termasuk dari berbagai partai lama "
JAKARTA, TELISIK.ID - Lembaga survei Suara Milenial Institute merilis survei terbaru tentang elektabilitas partai politik, di masa pandemi pada Jumat (29/7/2021) lalu.
Dalam survei itu, terlihat elektabilitas Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia sebagai partai baru mencapai 1,5 persen dan menggeser elektabilitas beberapa partai lama.
Hasil lembaga survei Suara Milenial Institute ini, menambah deretan daftar lembaga survei yang terus mengunggulkan elektablitas Partai Gelora, sebagai pendatang baru dalam kancah perpolitikan Indonesia.
Sebelumnya, ada lembaga survei Litbang Kompas, Parameter Politik Indonesia dan Rekode Research Center. Ketiga lembaga survei itu menilai pengenalan atau popularitas, dan elektabilitas Partai Gelora tertinggi diantara partai-partai baru.
“Alhamdulillah, angka 1.5 persen sebagai bukti bahwa kerja struktur dan anggota partai berjalan semakin efektif,” kata Pendiri sekaligus Sekjen Partai Gelora, Mahfuz Sidik dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (1/8/2021).
Dalam situasi pandemi, kata Mahfuz, tidak mudah untuk melakukan konsolidasi apalagi bagi partai baru.
“Saya bersyukur semua itu tidak dianggap sebagai hambatan bagi para kader,” katanya.
Mahfuz mengungkapkan, mayoritas kader Partai Gelora adalah anak-anak muda, dari berbagai latar belakang, termasuk dari berbagai partai lama.
Mereka mengusung semangat kolaborasi di tengah pembelahan masyarakat yang sangat parah saat ini.
Survei elektabilitas partai yang dilakukan Lembaga survei Suara Milenial Institute ini dilaksanakan selama sepekan 15-22 Juli dengan total responden sebanyak 1.000 orang.
Pengambilan sampel menggunakan metode random sampling melalui telefon. Margin of error 3,01 persen, dengan tingkat kepercayaan 95%.
Survei menunjukkan, partai-partai lama mengalami penurunan elektabilitas. Partai Gelora memperoleh 1,5%, hampir dua kali lipat dibandingkan partai umat 0,8%, Masyumi Reborn 0,4%.
Elektabilitas Partai Gelora bahkan mengalahkan partai-partai lama, Berkarya 0,5%, Hanura 0,4%, PBB 0,3 %, Garuda 0,2%, dan PKPI 0,1%.
Menurut Mahfiuz, struktur Partai Gelora secara nasional sudah hampir rampung. Partai Gelora sudah memiliki kepengurusan 100 persen di tingkat DPW (provinsi) dan DPD (kabupaten/kota), serta DPC (kecamatan) sebanyak 80 persen.
“Di tengah situasi sulit, Partai kami telah memiliki struktur di 80% kecamatan, dan akhir tahun ini akan kami tuntaskan 100% atau 7.235 DPC,” ungkap Mahfuz.
Baca Juga: Bawaslu Harap Aturan Teknis Pemilu 2024 Tak Berubah Secara Mendadak
Baca Juga: Hak Angket Timbulkan Kegaduhan Politik, Demokrat Pasang Badan untuk Gubernur Khofifah
Adapun jumlah kader saat ini lebih dari 300 ribu orang, dengan angka pertumbuhan jumlah anggota sangat progesif, mencapai 2.000 orang per hari.
“Anggota yang sudah terekrut tersebut, secara simultan sedang mengikuti program orientasi dan kepemimpinan,” katanya.
Selain itu, Partai Gelora, kata Mahfuz, juga mulai mengembangkan komunikasi politik melalui berbagai platform media sosial (medsos).
Hal ini dilakukan Partai Gelora dalam rangka berpartisipasi untuk memberikan edukasi tentang pandemi Covid-19 agar masyarakat diberikan informasi yang benar secara saintifik, keagamaan, medis dan sosial.
“Saat ini kami berpartisipasi dalam program informasi edukasi tentang pandemi COVID-19. Kami lakukan dengan pendekatan keagamaan, medis dan juga sosial. Hal ini saya kira ikut meningkatkan pengenalan masyarakat terhadap Partai Gelora,” pungkasnya. (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Fitrah Nugraha