Ingin Jadi Mahasiswa Kritis? Rajin Ikut Lomba Debat

Andi Irna Fitriani, telisik indonesia
Jumat, 01 Oktober 2021
0 dilihat
Ingin Jadi Mahasiswa Kritis? Rajin Ikut Lomba Debat
Pembukaan kegiatan Debat SLW Regional Sultra 2021. Foto: Andi Irna Fitriani/Telisik

" Di tempat yang sama, salah satu peserta debat, Wa Ode Mutmainah mengaku, kegiatan tersebut merupakan kompetisi debat pertamanya "

KENDARI, TELISK.ID - Debat regional Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diselenggarakan di Universitas Halu Oleo (UHO) merupakan kegiatan yang sangat bgus dan kreatif.

Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor III Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Dr. Nur Arafah, saat menghadiri kegiatan opening ceremony, Debat Sambo Law Fair (SLW) regional Sultra 2021 yang diselenggarakan Fakultas Hukum (FH) UHO melalui pusat kajian konstitusi (Pusakko), Jumat (1/10/2021).

Nur Arafah berharap, kegiatan tersebut bisa ditingkatkan jangkauannya menjadi skala nasional, agar bisa memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja prodi, fakultas, dan universitas.

"Pihak universitas akan terus mendorong, malah kita berharap mereka ini bisa mengikuti debat yang diselenggarakan di kementrian, kita berharap mereka ini duta-duta di wilayah nasional dan internasional," ujar Nur Arafah.

Di tempat yang sama, salah satu peserta debat, Wa Ode Mutmainah mengaku, kegiatan tersebut merupakan kompetisi debat pertamanya.

"Jujur saya sebagai mahasiswa, saya ingin melihat sejauh mana kemampuan saya untuk beradu argumentasi, apalagi ini tingkatnya regional, selain dari pada itu, saya juga sangat senang untuk membahas isu-isu terkini," kata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Buton ini.

Lebih lanjut, Wa Ode Mutmainah berharap, dengan adanya kegiatan tersebut para mahasiswa bisa menjadi generasi yang taat pada hukum dan bisa membantu pemerintah untuk menuju Indonesia yang lebih baik lagi.

"Kebetulan saya bukan dari mahasiswa hukum tapi Fisip, sebenarnya saya juga menantang diri saya untuk mengikuti lomba ini. Saran saya ke pada semua mahasiswa, bahwa kita butuh menjadi seorang penggerak, bukan cuma sebagai mahasiswa yang hanya bisa belajar tapi kita butuh aksi dan aksi itu bisa bermanfaat bagi orang banyak," tuturnya.

Baca Juga: Toleransi Kunci Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Baca Juga: Kumpulkan Tokoh Masyarakat, Kapolres Kendari Ajak Tolak Intoleransi

Sementara itu, Ketua panitia debat regional Sultra, Akbar Sitti Erlina mengungkapkan, satu universitas bisa mendelegasikan peserta sampai empat tim.

"Jadi kuotanya untuk hukum dua dan Fisip dua. Saya sebagai ketua panitia berharap akan ada lomba-lomba selanjutnya lagi, dilanjutkan oleh adik-adik. Bukan hanya skala regional tapi kalau bisa skala nasional seperti yang dikatakan pak WR III," ucap Erlina.

Untuk diketahui, kegiatan berlangsung selama tiga hari. Kompetisi debat diikuti delapan tim dari lima universitas yaitu, Universitas Sembilan Belas November Kolaka sebanyak dua tim, Universitas Muhammadiyah Buton satu tim, Universitas Muhammadiyah Kendari satu tim, Universitas Sulawesi Tenggara satu tim), dan UHO sebanyak tiga tim. (A)

Reporter: Andi Irna Fitriani

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga