Jambore Tangguh Bencana 2025, Pemprov Sulawesi Tenggara Perkuat Ketahanan Daerah

Ana Pratiwi, telisik indonesia
Minggu, 23 November 2025
0 dilihat
Jambore Tangguh Bencana 2025, Pemprov Sulawesi Tenggara Perkuat Ketahanan Daerah
Foto bersama saat Sekda Sultra, Asrun Lio membuka Jambore. Foto: PPID Sultra

" Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mempertegas arah kebijakan penanggulangan bencana sebagai bagian dari program prioritas Gubernur Andi Sumangerukka (ASR) "

KENDARI, TELISIK.ID – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mempertegas arah kebijakan penanggulangan bencana sebagai bagian dari program prioritas Gubernur Andi Sumangerukka (ASR).

Pesan itu disampaikan Sekretaris Daerah Sultra, Asrun Lio, saat membuka Jambore Tangguh Bencana Tingkat Provinsi 2025 yang berlangsung 21–24 November di Kendari.

Pemprov menempatkan isu kebencanaan sebagai arus utama pembangunan daerah, sejalan dengan visi RPJMD 2025–2029 Sulawesi Tenggara Maju yang Aman, Sejahtera, dan Religius. Unsur “aman” dalam visi tersebut ditegaskan sebagai prasyarat dasar sebelum berbicara tentang kesejahteraan dan keberlanjutan pembangunan.

Baca Juga: Dr. Herman: Awal Sopir Dekan hingga Plt Rektor UHO, Kisah Ketangguhan Akademisi Jaga Rumah Ilmu

Berdasarkan Dokumen Kajian Risiko Bencana 2022–2026, Sultra menghadapi tingkat kerawanan tinggi baik dari sisi geologi maupun hidrometeorologi. Kondisi ini mendorong perubahan pendekatan pemerintah dari responsif menjadi lebih preventif dan mitigatif.

Sekda Sultra, Asrun Lio (baju cream) saat mengunjungi posko Jambore. Foto: PPID Sultra

 

Jambore Tangguh Bencana diarahkan memperkuat kesiapsiagaan dengan membangun jejaring relawan yang mampu memberikan respons awal sebelum tim pemerintah tiba.

Baca Juga: Tuantana, Coffeeshop dengan Desain Semi Outdoor Sajikan Suasana Estetik

Kegiatan ini juga meningkatkan kapasitas individu melalui pelatihan teknis seperti pertolongan pertama dan manajemen logistik darurat. Selain itu, jambore menjadi ruang untuk memperkuat koordinasi lintas lembaga mulai dari pemerintah, TNI/Polri, dunia usaha hingga relawan untuk memastikan rantai komando bekerja efektif saat terjadi bencana.

Sekda meminta peserta menjadikan jambore sebagai proses pembentukan karakter dan budaya kesiapsiagaan di masyarakat. Pemprov menegaskan komitmen memperkuat infrastruktur dan regulasi ketangguhan bencana sesuai arah kebijakan Gubernur ASR. Jambore kemudian resmi dibuka. (Adv)

Penulis: Ana Pratiwi

Editor: Ahmad Jaelani

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga