Menakjubkan, Wisata Pantai Te'e Timu Memiliki 7 Mata Air Alami
Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Rabu, 20 Oktober 2021
0 dilihat
Te'e To' oha merupakan Mata air terbesar di Pantai Te'e timu. Foto: Ist.
" Jika sedang berkunjung ke Pulau Tomia tak lengkap rasanya kalau belum singgah ke Pantai Te'e Timu. "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Jika sedang berkunjung ke Pulau Tomia tak lengkap rasanya kalau belum singgah ke Pantai Te'e Timu.
Pantai yang terletak di Desa Wisata Kulati, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi memang menakjubkan. Hanya di sinilah sumber mata air alami terbanyak di Pulau Tomia.
Pesona pantai ini sendiri dikarenakan banyak tempat mata air yang dapat dikunjungi para wisatawan. Terdapat tujuh mata air alami. Dimana setiap tempat memiliki keunikannya tersendiri.
"Di Te'e Timu terdapat 7 sumber mata air. Te' e sendiri merupakan bahasa daerah Tomia yang berarti air. Sedangkan Timu yang berarti terletak di timur. Dimana Te'e Timu yang terdiri dari te'e Wamakuni, te'e Bidadari te'e Lawofa, te'e Moane/te'e Lula'a te'e Ufo te'e To'oha (besar) te'e Timba'a," kata Wira, warga Desa Kulati, Senin (18/10/21).
Keunikan nama tersebut bukanlah tanpa sebab. Beberapa nama bahkan memiliki nilai sejarah tersendiri bagi masyarakat desa setempat.
"Seperti nama Te'e Timba yang mana dahulu masyarakat sering mengambil air dengan alat berupa ember kecil yang dikaitkan tali (Timba) karena sumber air yang kecil. Sedangkan Te'e Tooha terinpirasi dari wilayah mata air yang besar. Begitu juga nama Te'e ufo diambil dari tumbuhan ufo yang tumbuh di sekitar mata air," ujarnya.
"Juga keunikan nama Te'e Moane yang diartikan laki-laki dan Lula yang diartikan telanjang. Dimana di te'e lula dahulu banyak kaum laki-laki yang datang untuk mandi di tempat ini," ungkap La Asiru selaku tokoh adat Desa Kulati.
Ia menjelaskan, diantara tujuh sumber mata air tersebut terdapat satu mata air yang amat sering dikunjungi oleh masyarakat maupun para pengunjung. Hal ini disebabkan letaknya terdapat dalam goa kecil dan mata air yang jernih.
"Te'e famakuni merupakan mata air yang paling digemari. Mata air ini memiliki dua rasa, jika pada saat surut rasa air akan tawar namun bila pasang airnya akan berasa tawar," ungkapnya.
Mata air tersebut 10 meter kedalam dan terdiri dari batu-batuan licin. Sekarang mata air tersebut dimanfaatkan sebagai sumber mata air masyarakat desa yang dipompa keledeng-ledeng rumah.
Selain bermanfaat, tempat tersebut juga rupanya menyimpan cerita misteri.
"Dahulu banyak yang jatuh di tempat tersebut. Karena tebing orang jadi penasaran untuk melihat atau menengok ke dalam. Berdasarkan kepercanyaan dari sejarah masyarakat, kalau di atas Wa Suruha dan yang di bawah Wa tarima. Jadi ada yang mendorong di atas bila berperilaku kurang baik atau terkesan tidak ramah," ujarnya.
"Namun ajaibnya ketika jatuh orang tersebut tidak akan mendapatkan luka yang serius, padahal dasar mata airnya merupakan batu mungkin itulah ada Wa Tarima atau yang menerima di bawah," tutupnya. (A)