Omzet Turun Drastis Selama Pandemi, Primagama Tidak Kurangi Gaji Karyawan
Andi Irna Fitriani, telisik indonesia
Selasa, 28 September 2021
0 dilihat
Prasetyo Nugroho, Kepala Cabang Primagama Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: Andi Irna Fitriani/Telisik
" Badan Pusat Statistik (BPS) telah memprediksi bahwa pandemi akan berdampak pada bisnis bimbingan dunia belajar serta penurunan omzet bisa mencapai 75 persen "
KENDARI, TELISIK.ID - Kehadiran pandemi membawa dampak bagi ekonomi Indonesia secara menyeluruh, tidak terkecuali bisnis bimbingan belajar Primagama Cabang Sulawesi Tenggara (Sultra).
Prasetyo Nugroho, Kepala Cabang Primagama Sulawesi Tenggara (Sultra), di awal pandemi lalu, berinovasi dengan membuka bimbingan online.
"Primagama sebenarnya tidak ke situ arahnya, karena memang Primagama itu bukan bimbingan online tapi bimbingan tatap muka. Cuma kita buka dua-duanya jadi kita siapkan sebuah studio terus jalan juga tapi tidak lama, karena ternyata permintaan konsumen domainnya itu lebih kepada mereka minta supaya pertemuannya tatap muka," ungkap Prasetyo.
Prasetyo menambahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) telah memprediksi bahwa pandemi akan berdampak pada bisnis bimbingan dunia belajar serta penurunan omzet bisa mencapai 75 persen.
"Memang iya kita rasakan itu. Cuma kemarin kita antisipasi dengan kita tetap buka program bimbingan online, walaupun itu bukan domain kami," ujar Prasetyo.
Kendati demikian, menurut Munawir, jika dibandingkan daerah lain, penyelenggaraan operasional bisnis dan perekonomian, Pemerintah Kota Kendari cukup memahami dengan memberikan sedikit kelonggaran untuk menjalankan bisnis sesuai dengan protokol kesehatan (prokes).
Baca Juga: Bioskop Kembali Buka, Ini Dia Film Terlaris di Cinepolis Lippo Plaza Kendari Selama September
Baca Juga: Peserta Membludak, Fakultas Ilmu Budaya UHO Perpanjang Vaksinasi
"Kalau dibanding daerah lain benar-benar tutup, kita cabang Primagama yang di Makassar itu sama sekali tutup karena memang tidak boleh sama sekali. Di Kendari ini kayaknya masih diberi kesempatan melakukan usaha supaya ekonominya berputar jadi lebih enak, tapi tetap penurunan omzetnya ada," kata Prasetyo.
Prasetyo mengungkapkan, akan tetap menerapkan bimbingan belajar menggunakan prokes walaupun sudah bebas pandemi serta meminta untuk yang mendaftar bimbel sudah vaksin dan menunjukkan surat vaksinnya.
Lebih lanjut Prasetyo mengatakan, tidak ada pengurangan karyawan dan gaji tetap seperti sebelum pandemi.
"Tidak ada pengurangan karyawan dan gaji tetap full, itu yang membuat kita bangga, walaupun sebenarnya memang berat," tutup Prasetyo. (C)
Reporter: Andi Irna Fitriani
Editor: Haerani Hambali