Pernah jadi Wisata Favorit, Kini Banyak Pohon Kelapa Tumbang di Pantai Haso Wakatobi
Wiwik Prihastiwi, telisik indonesia
Senin, 03 Juli 2023
0 dilihat
Pantai Haso di Pulau Binongko banyak pohon tumbang, padahal pernah jadi wisata andalan. Foto: Wiwik Prihastiwi/Telisik
" Pantai Haso di pulau Binongko, Kabupaten Wakatobi pernah menjadi tempat favorit bagi warga untuk rekreasi. Namun beberapa tahun terakhir ini, tidak dilakukan lagi. Akibat kerusakan yang disebabkan oleh masyarakatnya sendiri "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Pantai Haso di pulau Binongko, Kabupaten Wakatobi pernah menjadi tempat favorit bagi warga untuk rekreasi. Namun beberapa tahun terakhir ini, tidak dilakukan lagi. Akibat kerusakan yang disebabkan oleh masyarakatnya sendiri.
Pantai Haso di Pulau Binongko memiliki pasir yang melimpah. Karena lokasi tak jauh dari pemukiman, banyak yang memanfaatkan pasir pantai untuk bahan pembangunan.
Karena pemanfaatan secara berlebihan, kini kondisi pantai Haso memprihatinkan. Banyak pohon kelapa di sepanjang pantai tumbang akibat tanah dan pasir sebagai penyokong habis diambil oleh masyarakat.
Baca Juga: Deretan Makanan Tradisional Pulau Binongko Tempo Dulu, Kini Jarang Ditemui
Lurah Rukuwa, Kaslim menuturkan, mengenai kondisi pantai Haso yang rusak. Pernah diadakan rapat bersama dengan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu, membatasi pengambilan pasir secara berlebihan dan hanya diperuntukkan bagi keperluan masyarakat lokal. Dan adanya larangan bagi masyarakat yang menjual pasir ke proyek-proyek.
"Pantai Haso merupakan milik masyarakat kelurahan Rukuwa dan Palahidu. Jika dilarang, harus ada pengganti. Karena masyarakat dalam membangun rumah, pasirnya diambil di pantai Haso," ujarnya, Senin (3/6/2023).
Sementara menurut penuturan salah seorang warga, Nursia membenarkan, pernah ada rapat yang dilakukan mengenai aturan pemanfaatan pasir di pantai Haso. Namun menurutnya, meskipun ada larangan dan sanksi jika dijual ke proyek namun hal itu tidak pernah terjadi. Ada beberapa oknum yang melakukan hal tersebut namun tidak ada sanksi yang diberikan.
Baca Juga: Lezatnya Jabbari, Camilan Unik Khas Binongko Diolah dari Ampas Minyak Kelapa
"Seharusnya ada penjaga, karena kita tidak tau kalau misalnya malam-malam ada yang ngambil," ucapnya.
Dilansir dari narasi.tv penambangan pasir laut mengancam kelestarian lingkungan. Diantaranya, mengancam ekosistem pesisir, menyebabkan erosi pantai, meningkatkan resiko bencana.
Terakhir merusak keindahan alam, hilangnya pasir pantai akan mengubah tampilan pantai yang tadinya indah dan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Hal ini tentunya dapat berdampak pada sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat sekita yang bergantung pada wisatawan. (A)
Penulis: Wiwik Prihastiwi
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS