Rusia dan China Tuduh Amerika Buat Senjata Biologis dari Organisme Kelelawar di Ukraina
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Sabtu, 12 Maret 2022
0 dilihat
Militer Amerika Serikat. Foto: Sputnik News
" Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah menemukan bukti eksperimen sampel virus corona pada kelalawar dilakukan di laboratorium biologis Ukraina "
MOSKOW, TELISIK.ID - Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah menemukan bukti eksperimen sampel virus corona pada kelalawar dilakukan di laboratorium biologis Ukraina.
Dokumen menunjukkan adanya senjata biologis rahasia militer AS di wilayah Ukraina. Pengembangan bioagen itu disebut-sebut akan membidik sejumlah kelompok etnis.
Rusia menuding program berkode P-781 itu menggunakan patogen mematikan. Patogen disinyalir berasal dari organisme kelelawar.
"Proyek P-781 menarik karena kelelawar dianggap sebagai agen potensial senjata biologis, prioritasnya adalah penelitian bakteriologis dan patogen virus yang dapat ditularkan dari kelelawar ke manusia," kata Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi Rusia, Igor Kirillov dilansir dari detik.com.
Namun, Kirillov tidak merinci kelompok etnis mana yang akan menjadi target bioagen. Ia menyatakan bukti-bukti proyek mematikan itu ditemukan Rusia selama operasi militer khusus di Ukraina, sejak 24 Februari 2022.
Baca Juga: Semua Orang di Tempat Ini Wajib Telanjang, Melanggar Didenda
"Kita dapat mengatakan dengan probabilitas tinggi bahwa salah satu tujuan Amerika Serikat dan sekutunya adalah menciptakan bioagen yang mampu menginfeksi kelompok etnis yang berbeda secara selektif, ujar Kirillov.
Melansir Cnnindonesia.com, tudingan itupun didukung oleh China, dalam jumpa pers rutin di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mendesak Amerika mengizinkan inspeksi internasional secara multilateral terkait dugaan operasi lab senjata biologis di Ukraina, yang kini masih digempur invasi Rusia.
"Operasi militer Rusia yang mengungkap rahasia tentang laboratorium AS di Ukraina bukan lah sesuatu yang bisa diabaikan dengan mengatakan itu disebut propaganda dan kekonyolan," ucap Zhao
Baca Juga: Pesona Istri Raja Terkaya di Dunia yang Punya Harta hingga Rp 600 Triliun
Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengecam klaim Rusia bahwa Amerika Serikat (AS) secara diam-diam telah mengoperasikan laboratorium senjata biologis di wilayah Ukraina. Ia menyebut tudingan itu sebagai kampanye disinformasi yang dimaksudkan untuk menutupi sejarah penggunaan senjata kimia terlarang baru-baru ini oleh Rusia.
“Sekarang Rusia telah membuat klaim palsu ini, dan China tampaknya telah mendukung propaganda ini, kita semua harus waspada terhadap Rusia yang mungkin menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina, atau untuk membuat operasi bendera palsu menggunakan mereka,” tulisnya di Twitter dilansir Sindonews.com. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Kardin