Siswa SMPN 1 Kulisusu Buton Utara Trauma Usai Ditampar Kepala Sekolah

Rina Gayatri, telisik indonesia
Jumat, 25 Agustus 2023
0 dilihat
Siswa SMPN 1 Kulisusu Buton Utara Trauma Usai Ditampar Kepala Sekolah
Seorang siswa SMPN 1 Kulisusu, Buton Utara, KN diduga mengalami trauma usai menerima tindak kekerasan dari kepala sekolah. Foto: Kolase

" Salah seorang siswa diduga alami trauma usai mendapat perlakuan tindak kekerasan oleh seorang oknum Kepala Sekolah SMPN 1 Kulisusu, Kabupaten Buton Utara "

BUTON UTARA, TELISIK.ID - Salah seorang siswa diduga alami trauma usai mendapat perlakuan tindak kekerasan oleh seorang oknum Kepala Sekolah SMPN 1 Kulisusu, Kabupaten Buton Utara.

Hal itu diketahui menurut pengakuan keluarga korban yang mengatakan, pelajar tersebut tak mau lagi masuk sekolah.

"Dia sekarang trauma, takut dan tidak berani lagi masuk sekolah," ucapnya, Jumat (25/8/2023).

Dari kejadian tersebut, keluarga korban sudah melaporkan pihak terkait ke polres setempat untuk ditindak lanjuti.

Baca Juga: Habiskan Dana Miliaran Dua Pasar di Buton Utara Tak Berfungsi, Wabup Evaluasi Camat

"Kami sangat keberatan sekali, jadi kami sudah laporkan dan tadi sudah dilakukan visum kepada anak saya, tinggal menunggu hasilnya saja," kata orang tua korban.

Menurut pengakuan korban yang berinisial KN (14), kejadian berawal saat ia memarkirkan sepeda motor miliknya di belakang ruang kelas.

"Kejadianya itu pas saya masuk sekolah, motorku saya parkir di belakang kelas samping kantin, tapi di situ bukan cuman motorku, ada juga motor siswa yang lain, terus kepala sekolah datang sambil menunjuk motorku lalu menanyakan motornya siapa itu," kata KN.

Tak hanya sampai di situ, setelah menanyakan kepemilikan motor terhadap muridnya, Kepsek tersebut langsung manampar KN hingga terjatuh.

"Pas dia tanya itu saya langsung jawab kalau itu motorku pak, langsung dia tampeleng saya sampai saya jatuh, pas jatuh itu malah dia tarik tanganku dan lanjut tampar saya berkali-kali," ungkapnya.

"Tanpa merasa bersalah dia langsung minta kunci motorku dan dia kasi kempes motorku," tambahnya.

Saat dikonfirmasi pihak media, sang kepala sekolah, NS mengungkapkan, kejadian yang diceritakan itu menurutnya terlalu berlebihan untuk dikatakan penganiayaan.

Baca Juga: Target 90 Persen Pemilih KPU Buton Utara Sosialisasi Lewat Jalan Santai

"Maaf, mungkin terlalu berlebihan kalau dikatakan penganiayaan, karena saya sebagai guru tidak pernah ada dibenak saya untuk menganiaya murid, namun memberikan pembelajaran terhadap murid yang tidak disiplin," kata NS saat dihubungi, Jumat (25/08/2023)

"Karena sudah terjadi tindakan, saya hanya berpikir bagaimana memberikan pembelajaran agar murid bisa sadar apa yang dia lakukan itu salah," tambahnya.

Terlepas dari itu semua, ia menyadari bahwa yang dilakukanya salah. Olehnya itu NS saat ini sedang mencoba menghubungi keluarga korban.

"Namun demikian saya juga menyadari sebagai manusia dengan sangat menyesal apa yang saya lakukan mungkin di luar batas, sehingga saya berupaya untuk menemui orang tua murid tersebut untuk minta maaf," tandasnya. (A)

Penulis: Rina Gayatri

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga