Tambuata Wakatobi, Lokasi Spritual Diyakini Tempat Berobat dan Meminta Pertolongan

Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Kamis, 31 Maret 2022
0 dilihat
Tambuata Wakatobi, Lokasi Spritual Diyakini Tempat Berobat dan Meminta Pertolongan
Tambuata, di Kecamatan Tomia diyakini tempat pengobatan yang dikeramatkan di Desa Kollo Soha. Foto: Boy Candra Ferniawan/Telisik

" Tambuata, lokasi yang diyakini masih menyimpan misteri dan dianggap keramat "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Tambuata, lokasi yang diyakini masih menyimpan misteri dan dianggap keramat. Lokasinya sendiri tidak jauh dari jembatan Fery Tomia, berada di Desa Kollo Soha Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi.

Lokasi Tambuata ini tampak cukup luas dengan adanya batu besar di pesisir pantai. Dahulu, tempat ini digunakan untuk berobat dan meminta pertolongan. Tempat ini sudah jarang dikunjungi, selain dikeramatkan hanya juru kunci tempat ini yang dapat mengetahui lokasi sebenarnya Tambuata.

“Awalnya Tambuata ini berasal dari Kakek saya La Subuh tiba-tiba ada 2 sosok melalui mimpi didatangi bahwa tunggu saya malam Jumat bulan 16 di langit. Setelah seminggu kemudian datanglah ke lokasi tersebut dengan membawa persyaratannya yaitu 3 lembar daun sirih dengan 3 batang rokok, satu buah pinang dengan gambirnya,” ungkap juru kunci Suase Iri, Kamis (3/31/2022).

Diceritakan, setelah pertemuan tersebut kedua sosok tersebut selalu bertemu dengan kakeknya. Sejak pertemuan tersebut almarhumah mewariskan kepada anak-anaknya dan cucu-cucunya untuk menjaga tempat tersebut. Bukan sebagai tempat untuk menduakan tuhan, tetapi di sana dilakukan ritual untuk menyembuhkan orang yang sakit.  

Baca Juga: Beragam Pesona Wisata Soropia yang Tak Banyak Diketahui

Baca Juga: Keindahan dan Keunikan Danau Napabale dengan Air Asinnya

“Dimintakan permohonan melalui ini, diberikan melalui syarat ada yang potong ayam. Ada juga orang yang berlayar jauh lama baru pulang tidak ada berita kabar datanglah ketempat ini untuk berdoa sesuai apa yang diminta,” jelasnya

Di tempat ini juga ada namanya Selifa Fulolo, yaitu pecahan batu yang tidak pernah putus. Di tempat tersebut juga terdapat ritual adat yang dilakukan untuk mengobati penyakit anak-anak seperti kudisan, anak 2-3 tahun tidak bisa jalan, dan kaku atau tidak bisa berbicara sampai 5-6 tahun maka diambilkan air di lokasi tersebut agar sembuh.

“Sehinga kami selalu merawat ini, menjaga jangan sampai ada yang datang dan berkata-kata kotor, berbicara yang tidak sopan, berbau kencing, ataupun mencaci maki. Dulu pernah terjadi ada yang datang buang air kecil, dia kemudian kesurupan hampir tidak bisa terselamatkan. Atas permintaan doa di tempat maka kemudian bisa terselamatkan,” tutupnya. (C)

Reporter: Boy Candra Ferniawan

Editor: Kardin

Baca Juga