Ayo Lakukan 8 Cara ini Agar Anak Tidak Bosan Belajar Alquran

Irawati, telisik indonesia
Senin, 01 November 2021
0 dilihat
Ayo Lakukan 8 Cara ini Agar Anak Tidak Bosan Belajar Alquran
Sejak usia dini, anak-anak Muslim harus mulai dibiasakan membaca Al-Qur’an yang merupakan kitab suci umat Islam. Foto: Repro Merdeka.com

" Sejak usia dini, anak-anak Muslim harus mulai dibiasakan membaca Al-Qur’an, Agar anak Tidak Bosan Belajar Alquran lakukan cara dibawah ini "

KENDARI, TELISIK.ID - Al-Qur'an merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam melalui Malaikat Jibril.

Membaca Al-Qur'an banyak memberi manfaat dan keutamaan.

Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).

Namun, beberapa orang suka merasa bosan dan malas membacanya, padahal keutamaan membaca Al-Qur'an ini luar biasa besar, salah satunya kita akan mendapatkan kebaikan, dan akan menjadi penerang nanti di alam kubur.

Sejak usia dini, anak-anak Muslim harus mulai dibiasakan membaca Al-Qur’an yang merupakan kitab suci umat Islam. Membaca Al-Qur’an, termasuk salah satu ibadah paling utama, sebab ada berbagai macam manfaat dan keutamaan yang bisa didapatkan saat membaca Al-Qur'an.

Baca Juga : Keutamaan Membaca Ayat Kursi Setelah Salat Fardu

Membaca Al-Qur’an bukanlah hal mudah. Membutuhkan niat, tekad, konsentrasi, dan usaha keras agar bisa menguasai bacaan dalam kitab suci, lalu mulai menghafal surat-surat pendek. Meskipun begitu, dengan mengingat segudang keutamaannya, proses belajar akan terasa lebih mudah.

Dilansir dari orami.co.id, berikut ini 8 Cara Agar anak Tidak Bosan Belajar AlQuran

 

1. Menggunakan Timer

Salah satu tips cara mengajar anak mengaji agar tidak bosan adalah dengan menggunakan timer.

Agar lebih kompetitif, menggunakan timer bisa menjadi cara mengajarkan anak mengaji yang menarik untuk meningkatkan kelancaran membaca Al-Qur'an. Cukup menyiapkan timer, lalu mulai hitung mundur bersamaan ketika si kecil mengaji. Hal ini, akan membuat anak jadi lebih mahir dan pelajarannya juga lebih menyenangkan.

2. Menggunakan Media Lain

Meskipun prioritas yaitu untuk mengajarkan anak mengaji, tetapi tidak melulu harus menggunakan buku Iqra atau Al-Qur'an. Bisa juga mengajarkan si kecil membaca dengan menggunakan media lain agar lebih menarik.

Misalnya, memutar surat-surat Al-Qur'an via video YouTube atau lewat podcast sembari membaca Al-Qur'an.

Hal ini akan melatih si kecil tentang pelafalan sehingga pengucapannya juga lebih baik.

3. Membaca Berantai

Cara mengajarkan anak mengaji ini dilakukan secara berantai atau sambung-menyambung.

Tidak hanya mengaji, cara ini bisa juga dilakukan sebagai metode untuk mengajak si kecil menghafalkan surat-surat, sehingga ia cepat mengingat surat atau ayat Al-Qur'an tersebut. Bisa memulai dengan membacakan surat terlebih dahulu beberapa ayat, lalu disambung oleh anak lain, kemudian disambung lagi oleh yang lain. Kegiatan mengaji pun akan jadi lebih menyenangkan.

4. Hargai Usaha Si Kecil

Hal ini juga merupakan cara mengajar anak mengaji agar tidak bosan. Menghargai setiap usaha anak usai ia membaca Al-Qur'an akan membuatnya lebih termotivasi dan mau belajar lagi. Berikan penghargaan kecil-kecilan, baik itu sekadar ucapan semangat dan terima kasih, atau memberikan makanan favoritnya untuk berbuka puasa.

Dengan usaha ini, mereka akan merasa dihargai dan semakin bersemangat untuk mengaji.

5. Mendengarkan Lantunan Al-Qur'an

Jika anak belum lancar membaca Al-Qur'an, bisa dibantu dengan menyetel murottal atau mendengarkan lantunan Al-Qur'an.

Ini dapat dengan mudah dibantu melalui beberapa media seperti video streaming, aplikasi, atau pun Al-Qur'an elektronik.

Ketika anak terbiasa mendengar lantunan Al-Qur'an, ia ada kencenderungan dalam hal meniru dan mengulangi hal-hal yang diinginkannya.

Tanpa disadari, lantunan ini akan terekam di daya pikir anak dan lambat laun dapat menghafalnya.

Baca juga :  Jangan Tinggalkan Doa Ini Sebelum Salam Usai Tasyahud Akhir

Pilihan lain bisa dengan mengajak anak ke tadarus Al-Qur'an untuk mendengar dan menyimak secara langsung. Jika sering diulang-ulang, memori anak akan merekamnya secara baik.

6. Mengenalkan Huruf Hijaiyah

Jika baru mulai belajar, coba mulai dari yang mudah dulu dalam cara mengajarkan anak mengaji agar tidak bosan.

Huruf hijaiyah ini bisa dikenalkan ke anak dengan cara yang kreatif agar mereka tertarik untuk mempelajarinya.

Misalnya, dengan menempelkan huruf hijaiyah di dinding kamar anak dengan warna yang beragam. Buatlah di ukuran kertas yang agak besar agar anak dapat dengan mudah mengenalinya.

Dengan melihatnya setiap hari, nantinya akan terbiasa bertemu dengan huruf hijaiyah ketika membaca Al-Qur'an, bisa mengumpulkan huruf-huruf hijaiyah ini dalam bentuk buku yang mudah dibawa kemana-mana.

7. Membuat Kuis Tebak Huruf

Jika hanya menempelkan huruf hijaiyah saja tidak mempan, bagaimana dengan membuat kuis ''seru-seruan'' dengan tema seputar Al-Qur'an.

Cara mengajarkan anak mengaji dengan cara ini akan membuat mereka seperti bermain sambil belajar. Anak-anak tentu lebih semangat kalau mendengar kata ''bermain.''

Tips ini akan membuat anak-anak tertarik untuk belajar dan memahami Al-Qur'an secara lebih dalam. Bisa dimulai dengan kuis mengacak huruf hijaiyah lalu minta anak untuk mengurutkannya.

Agar lebih menarik, bisa dengan menebak pelafalan huruf hijayah tersebut. Bisa dikemas berbagai rupa dalam bentuk kartu ataupun buku kliping.

8. Memasukkan Anak ke TPA

Sepertinya cara mengajar anak mengaji agar tidak bosan satu ini sudah jarang kita temukan. Namun tak ada salahnya dicoba.

Tak hanya membaca, di TPA atau TPQ nantinya juga diajarkan cara menulis bahasa Arab, menghafal surat-surat, serta memahami kaidah-kaidahnya.

Dikutip dari republika.co.id, Drs. Muhammad Ali al-Hasyimi dalam bukunya Hidup Saleh dengan Nilai-nilai Spiritual Islam, makna Al-Qur'an yang mengaliri jiwa seseorang, akan mampu membersihkan dan memurnikan hati, untuk selanjutnya menambah kebijaksanaan serta keimanan.

Tak hanya itu, Rasulullah juga selalu menekankan agar umat yang telah mengerti Al-Qur'an, dapat mengajarkan membaca kitab suci ini kepada orang lain.

Baca Juga : Terbangun Tengah Malam? Baca Zikir Ini, Insya Allah Keinginan akan Dikabulkan

Pembelajaran sebaiknya diberikan semenjak dini kepada anak-anak. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Siapa yang mengajarkan membaca Al-Qur'an kepada anaknya akan diampuni dosanya, dan barangsiapa yang mengajarkannya dengan hafalan di luar kepala, maka Allah akan membangkitkannya kelak di hari kiamat dengan wajah seperti bulan purnama." (HR Thabrani, Anas).

Ada alasan khusus mengapa rasulullah menegaskan hal tersebut. Dengan mengenalkan anak-anak pada Al-Qur'an sejak dini, diharapkan tumbuh kepercayaan terhadap Allah SWT sebagai Tuhannya dan Al-Qur'an adalah firman-Nya. Keyakinan yang tertanam sejak kecil akan terpatri hingga remaja dan masa dewasanya serta meneguhkan akidah.

Baca Juga : Ini Waktu Terbaik Bersedekah, Disaksikan dan Didoakan Malaikat

Ini dipertegas oleh Ibnu Khaldun, sosiolog Muslim terkemuka. Menurutnya, mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak adalah lambang Islam. Ini bertujuan untuk meresapkan iman, dan meneguhkan akhlak melalui ayat-ayat sucinya dalam hati yang masih kosong dan bersih.

Mempelajari dan mengajarkan Al-Qur'an adalah suatu kewajiban serta tanggung jawab seorang muslim terhadap kitab sucinya. Tidak ada yang lebih mulia di hadapan Allah SWT kecuali orang-orang yang mampu melaksanakan kedua hal tersebut.

Jadi, kita harus melatih atau mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak sejak masih usia dini, agar keyakinan yang tertanam sejak kecil akan terpatri sampai remaja dan masa dewasanya dan meneguhkan akidah. Banyak cara atau metode yang bisa dilakukan agar dalam proses belajar mengajar, tidak merasa malas bahkan membosankan untuk membaca Al-Qur'an. (C)

Reporter: Irawati
Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga